ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


Pak Kemin Uraikan Nama Desa Pronojiwo dan Penarikan Kupat Luar Diacara Sedekah Bumi

Admin JSN
20 Agustus 2023 | 05.59 WIB Last Updated 2023-08-20T01:57:21Z


LUMAJANG | JATIMSATUNEWS.COM: Berebut buah-buahan dan hasil bumi yang ada di acara ruwat desa kerap kali menjadi satu-satunya fokus setiap diselenggarakannya hajat suatu desa. Sehingga tidak jarang setelah gunungan telah habis diperebutkan sebelum waktunya, orang-orang yang menyaksikan acara sedekah bumi langsung pergi meninggalkan tempat diselenggarakannya acara. 

Hampir serupa dengan kejadian sedekah bumi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang dimana isi gunungan sudah habis diperebutkan. Acara sedekah bumi yang dilaksanakan di kawasan Umbulan, lokasi yang merupakan pepunden Desa Pronojiwo itu memberikan cerita yang sedikit berbeda. 

Diselenggarakan pada hari Sabtu, 19 Agustus 2023. Isi gunungan mulai diambili oleh para penonton yang tidak sabar ingin berebut. Berulang kali pemandu acara memberikan instruksi, namun pada akhirnya isi gunungan habis hampir tanpa sisa. Ketika kepala Desa Pronojiwo belum lama selesai menyampaikan sambutan, dan juga ucapan terima kasih untuk donatur juga panitia. 

Perbuatan mengambil hasil sedekah bumi sebelum waktunya itu sempat membuat beberapa orang menyoraki pelaku. Akan tetapi bagian dari rangkaian acara sedekah bumi yang dibawakan oleh salah satu sesepuh Desa Pronojiwo itu membuat perhatian para hadirin teralih dari rasa jengkel terhadap insiden tersebut. 

Tidak semua penduduknya tahu, dibawakan oleh Kemin Partowiyono sejarah Desa Pronojiwo berhasil mengundang antusias para penonton. Penuturan-penuturan tentang sejarah yang pernah ada di Pronojiwo salah satunya merupakan tempat yang menjadi bagian dari Operasi Trisula. Hingga akhirnya mengisahkan tentang Desa Pronojiwo. 

Pronojiwo sebelum diberi nama, dulu merupakan bagian dari Lamajang, kala itu Lamajang mengirim utusan untuk pergi ke kerajaan Singosari. Salah satu utusan itu Bernama Joyo Prono. Ditengah-tengah perjalanan dia sakit. Lalu diobati dengan daun dari tumbuhan yang ada di sekitarnya. Ikhtiar berobat dengan daun tersebut Joyo Prono bisa sembuh, akhirnya pohon tersebut diberi nama Pronojiwo. Dari nama Joyo Prono diambil kata Prono dan diberi nama Jiwo karena daun tersebut bisa menyembuhkan Jiwo atau Jiwa Joyo Prono.

“Lalu ada ucapan, nanti kalau zaman sudah ramai, tempat ini akan diberi nama Pronojiwo,” jelas laki-laki yang akrab disapa Pak Kemin itu. 

Acara masih tetap diikuti oleh penonton saat terjadi prosesi penarikan Kupat Luar, ketupat yang sekali ditarik isinya keluar dan anyamannya terlepas. Puncaknya, acara diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Ustadz Farid yang merupakan Ketua NU kecamatan Pronojiwo. Sebelum berdoa laki-laki yang berdomisili di Desa Tamanayu itu menjelaskan bahwa jaranan dan reog merupakan simbol agar manusia bisa mengendalikan amarah, sebagaimana jaranan dan reog kerap kali marah-marah. 

Oleh: Hendrini Esvi Wastiti
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pak Kemin Uraikan Nama Desa Pronojiwo dan Penarikan Kupat Luar Diacara Sedekah Bumi

Trending Now