Artikel | JATIMSATUNEWS.COM:
Suatu waktu seorang Ibu
Menasehati anak lelakinya
yang masih kecil
"Kalau dikasih uang oleh siapa saja
jangan diterima!"
"Kenapa?" tanya anaknya
"Karena kau masih kecil," jawab ibunya
Dasar anak yang baik dan penurut
Nasihat ibunya hendak diturutnya
Pada suatu waktu mereka berkunjung
ke rumah bibinya
Mereka menginap dua hari lamanya
Banyak cerita tertumpah
Dari masa kecil hingga dewasa
Setelah tiba harinya
Ketika mereka hendak pamit pulang
Bibinya bermaksud menyelipkan uang
buat sangu si kecil ala kadarnya
"Ini uang jajan buat kamu, ya!
"Tidak!" kata si kecil setengah berteriak
Ibunya tersenyum
Dikirimkan kerdipan mata yang tajam
kepada si kecil
Ketika untuk yang kedua kalinya
uang itu hendak dimasukkan
ke dalam saku celana levisnya
si kecil tetap menepis tangan bibinya
Si kecil lari menjauh
Tetapi telinga dan matanya
tetap ditajamkan menuju ke arah
Bibi dan ibunya
"Ya sudah kalau begitu
Tidak mau juga tidak apa-apa,"
kata bibinya
Diam-diam uang itu diselipkan
pada tangan ibunya
Ia memandang dan tersenyum
"Trimakasih ya Dik, telah merepotkan
saja
'Sama-sama Kak. Hanya sedikit
untuk jajan si kecil."
"Jangan terima uangnya!
Jangan terima uang Bibi!" teriak
si kecil
"Tidak, saya tidak menerima Nak," kata
ibunya dengan lemah-lembut
"Ayo, sini!" Kata bibinya
Dengan malu-malu ia mendekati bibinya
sambil memeluk pinggangnya
Sementara si kecil dipeluk dengan kecupan
pada kedua belah pipinya mesra sekali
"Jadilah anak yang pintar ya?
Si jagoan kecil itu
mengangguk malu-malu
Mereka berpisah untuk sementara waktu
dengan penuh rasa haru
Seusai sampai di rumah
Si kecil menagih janji pada ibunya
"Mana uang pemberian Bibi tadi, Bu?"
Uang pemberian Bibi?
Salahmu sendiri tadi kamu tidak mau
menerimanya," kata ibunya
"Kata Ibu aku tidak boleh menerima
uang dari siapa saja
"Memang tidak boleh?" .
"Tapi Ibu kok boleh?"
"Ibu itu orangtua bukan anak-anak
lagi seperti kamu."
"Tapi Bibi bilang, uang itu untuk aku."
"Bibimu saja yang salah."
"Kamu tadi kan tidak mau?"
"Jadi, orangtua juga bisa salah ya, Bu?"
"Ya, bisa saja bersalah."
"Jadi, Ibu juga salah, kan?"
"Salah bagaimana?"
"Yang diberi uang oleh Bibi aku
Aku tidak mau
Uang diberikan kepada Ibu untuk aku
Tetapi Ibu tidak memberikannya
kepadaku."
"Sudah aku katakan bahwa yang salah
itu bibimu."
"Ya, sudah Bu kalau begitu
Maafkan aku dan Bibi ya Bu." kata
anak lelaki itu
Matanya berkaca-kaca
Disusul mata ibunya juga berkaca-kaca
(Ngawi, 28 Juni 2022)