Eni Wahyuni, S.Pd., M.Pd.
Guru Bahasa Indonesia
MAN 2 Kota Malang
PUISI | JATIMSATUNEWS.COM:
Masih yang tulus ku rasa
Sedetik pikiran tanpa meluka,
dengan sebingkai noda paling indah merona
"La-la-la-la" denting relungku menjajaki hamparan jiwa
Sebuah senyum di ujung waktu penuh rana
Mungkin yang setia ku bawa
Memantik rindu tak bertepi dengan raga
Merajut waktu kalbu dengan nyawa
Apalah sebuah nada "sya-da-du-du-da-da"
Hayalku tak pernah luput tanpamu
Serbuk detik ku tumpuk
Misiu menit ku genggam
Debu jam ku jadikan tumpu
Tak peduli tampungan tahun
Yang ku tahu hanya menyulam waktu
Hayal bukan berarti ku tak berakal
Mati bukan berarti ku tak mampu menari
Gila bukan berarti ku tak berdaya
Ini hanya ku tak suka hilang waktuku
Tanpamu yang selalu di dada, selamanya
Denting demi denting waktu terlalu cepat bergerak
Tetes demi tetes embun terlalu cepat mengering
Sirat demi sirat sinar terlalu cepat tersebar Namun mataku..
Terbujur kaku menatap satu titik semu pada sebidang pintu itu
Tempat di mana bayang sosoknya tiba
Tempatku berjumpa dengan kehangatan Butiran debu berbisik mengajakku pergi
Namun kursi tua ini terlalu nyaman untukku beranjak
Aku terjebak pada waktu yang enggan menjawab kapan sosok itu tiba
Besitan demi besitan bayangnya temani jenuhku
Buatku semakin enggan tuk bergerak
Ku perangi arus kesunyian
Ku arungi arus kejenuhan
Ku sulam waktu demi waktu
Untuk menanti dengan rajutan kasih
Untuk meminta yang sederhana
Jadilah penyulam waktuku dengan detik-detik panjangmu
Suatu tempat, suatu waktu
Diam di ujung penantian tanpa batas...
Malang, 14 Agustus 2023