SAMPANG | JATIMSATUNEWS.COM: Polemik yang memanas kini kembali terjadi antar pedagang di Block A2 lantai 2 pasar Srimangunan dimana setelah diduga banyak ditemui monopoli kios dan merubah bentuk sekarang ditenggarai terjadi pencurian dan pembobolan dagangan pada jodok yang terdapat diantara jalan dan lorong-lorong di blok A2 Pasar Srimangunan Kabupaten Sampang Jawa Timur.
Kini timbul masalah lain yang menimpa beberapa pedagang pasar di Srimangunan terkait dagang jualannya yang berada di lokasi blok A2 yang kini ludes kecolongan maling pada Minggu 13.08.2023 malam Senin sekitar pukul 20.00 yang diketahui.
M inisial ( 28 ) warga Pangarengan yang membuka lahan tempat jualannya dibobol maling hingga hanya disisakan beberapa saja, Bukan itu saja melainkan pedagang lain juga merasa kehilangan dagangannya di dalam kotak box tempat baju yang biasa mereka simpan. Sebut saja H inisial warga Pangarengan, ia pun juga merasa kehilangan baju yang ia simpan dalam kotak rombong miliknya.
Kotak rombong ( jodok ) yang biasa mereka menyimpan semua dagangannya kini di gondol maling serta kondisi gembok hanya tersisa satu, serta posisi gembok yang tidak terkunci melainkan sudah kondisi terbuka, ketika ia sesampai ke tokonya di pasar Srimangun. Senin 14/08/2023.
Mendengar pernyataan dari M dan H yang merasakan hal yang sama, mereka pun sangat kecewa terhapat kepala pasar yang tidak ada rasa simpatik serta tidak ada tanggung jawab terhadap pedangan tersebut.
"Senin mas yang ditemukan barang kita sudah hilang, kami sudah kunci seperti biasanya, pakai 2 gemboknya tapi kondisi gembok itu wes dol dan hanya disisakan 1 punya saya juga sama," ujar M
Masih H inisial ia meminta bantuan kepada pedangan lain jika dirinya merasa kehilangan ketika melihat kotak miliknya dalam kondisi terbuka dan tersisa 1 gembok.
Ia pun sempat menemui satpam yang piket saat malam tersebut, menanyakan barangnya yang hilang serta mencari tahu kenapa lapak miliknya bisa kecolongan maling.
"Begini mas, katanya satpam, saya yang piket mbak dan mau mengontrol ke atas kondisi jodok ( kotak rombong ) itu dalam keadaan 1 gembok semuanya," katanya sambil meniru Satpam.
"Lihat kondisi gembok yang hanya tersisa 1, tapi kenapa satpam itu tidak ada rasa curiga, hilangnya sekitar jam 20.00 malam, kok berani ya..?," tandas H inisial.
Saat media meminta penjelasan kepada Kepala pasar Moh. Efendi terkait hilangnya dagangan baju milik pedagang yang ada di blok A2 ,ia pun tak memberikan tanggapan sedikitpun dan bahkan melempar pertanyaan tersebut ke pada Kadis Disperindag kabupaten Sampang.
"Gak tau langsung ke Bu Kadisnya saja mas..," singkatnya.
Mendengar pernyataan dari satpam yang piket malam, serta ia pun melakukan pengecekan melalui cctv yang ada di ekitar pasar srimangun.
"Saat hilangnya itu saya tidak tau, tapi pas saat waktu pengecekan gembok itu tidak rusak, keesokan hari pass saat melakukan pengecekan kondisi gembok sudah dol dan tapi posis tidak terbuka, kalau anak-anak meriksa kan terlihat kayak tidak rusak, saat di lihat dari cctv tidak ada barang turun, sampai lihat di cctv milik toko, itu juga tidak ada kan aneh kalau begitu," ujar satpam.
Dalam kejadian tersebut pihak kedua pedagang mengalami kerugian besar serta rasa kecewa akibat kurang ketatnya penjagaan diarea wilayah pasar Srimangun.
"Ya kita disini kita bayar karcis, masak tidak ada rasa simpati serta tanggung jawab dari pihak pasar, ya masalah kerugian kurang lebih kita total hampir Rp. 14 juta, dan petugas penjagaan juga agar lebih perketat biar tidak terjadi hal yang sama," tutupnya.
Editor : Redaksi