MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Senin, 21 Agustus 2023 – Desa Wonorejo, Singosari. Sejumlah Dosen Prodi Administrasi Bisnis dari Universitas Islam Malang (UNISMA) menggelar kunjungan istimewa ke Desa Wonorejo. Acara ini dihadiri oleh sejumlah dosen berkualifikasi tinggi, termasuk Doktor Sti Saroh, Khoiriyah Trianti, Ainul Chanafi dan Eny Widayawati. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mendukung produksi Batik Ciprat yang dilakukan oleh mantan ODGJ (Orang Dalam Gangguan Jiwa) Desa Wonorejo, yang juga terkenal dengan kemampuan mereka dalam membuat produk seperti kemuncing dan keset.
Desa Wonorejo telah mengambil berbagai langkah untuk membantu penyembuhan dan pemulihan ODGJ, salah satunya adalah melalui Posyandu Jiwa. Setiap bulan, pada minggu ketiga, mereka melakukan pemeriksaan rutin dan mengadakan kegiatan yang dirancang khusus untuk ODGJ, dengan harapan bahwa aktivitas-aktivitas ini dapat membantu proses penyembuhan mereka. Pemerintah Desa Wonorejo juga bekerja sama dengan Rumah Sakit Jiwa Lawang dan puskesmas setempat untuk meningkatkan kesehatan jiwa di desa ini.
Acara dimulai dengan sambutan dari Pendamping Desa, Bapak Yuni Kuswandi, S.Sos, yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Ilmu Administrasi (IKA FIA) UNISMA. Ia memperkenalkan perangkat desa dan kader-kader Desa Wonorejo, kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kaprodi Administrasi Bisnis FIA UNISMA. Dalam pidatonya, Kaprodi menyampaikan ucapan terima kasih kepada kader-kader dan mantan ODGJ yang telah menerima kunjungan ini.
Tidak hanya kunjungan biasa, acara ini juga melibatkan kegiatan pemesanan batik ciprat yang nantinya akan dipasarkan kepada masyarakat. Selanjutnya, dokter dari RSJ Lawang memandu para mantan ODGJ dan kader-kader dalam latihan pernafasan. Kegiatan utama hari itu adalah proses pembuatan batik ciprat, mulai dari pembuatan pola, pemberian malam, pewarnaan motif, hingga proses pewarnaan seluruh kain batik. Kemudian, kain-kain tersebut direbus dan dijemur. Seluruh kegiatan ini disambut dengan antusiasme tinggi oleh mantan ODGJ, terlihat dari senyum tulus dan semangat yang terpancar dari wajah peserta.
Batik ciprat yang dihasilkan oleh mantan ODGJ Desa Wonorejo memiliki beragam motif, namun yang menjadi ikon utamanya adalah motif batik kelor. Semoga kunjungan ini memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak yang terlibat, dan pendampingan terus menerus akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi Desa Wonorejo.