Tabligh Akbar Bersama Gus Miftah SINE, 10 Lansia Dapatkan Doorprize Setelah Senam Bersama Banser NU

Admin JSN
29 Juli 2023 | 06.06 WIB Last Updated 2023-07-28T23:06:55Z


NGAWI | JATIMSATUNEWS.COM: Dihadiri kurang lebih 10.000 jamaah, di mana separuh jamaah tidak berada di bawah terop dan harus berpanas-panasan, acara tabligh akbar bersama Gus Miftah berlangsung meriah di lapangan Merdeka kecamatan Sine kabupaten Ngawi pada Jumat siang (28/07/2023).

Bertepatan dengan momen bulan Muharram, yang merupakan salah satu bulan haram dan dimuliakan oleh Allah juga umat Islam di seluruh dunia, acara tabligh akbar bersama Gus Miftah ini dibuat oleh para Nahdiyin, Anshor, Banser, dan atas bantuan dari berbagai kawan sukarelawan, seperti Pamker, Semkor, Garasi, dan selainnya.

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Shubanul Wathon, yang dipandu oleh Aris Setiawan selaku ketua panitia  Banser di kecamatan Sine. 

Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari ketua GP Anshor PAC Sine oleh Rohmat Santoso. "Kami ucapkan terima kasih kepada semua jamaah, juga semua panitia acara, yang dibantu teman-teman relawan, sehingga kehangatan sinergi dalam acara ini bisa terjadi. Selain itu kami mohon doa dan dukungannya untuk para Banser dalam bertugas, agar kami bisa istiqomah dalam mengemban tugas."


Sebelum narasumber datang, terdapat acara istirahat berupa yel-yel dari Banser Sine dan sukses menarik atensi semua jamaah. "Jika ada sepuluh jamaah lansia, yang mau untuk senam bersama Banser di depan, maka akan kami berikan doorprize!" seru pembawa acara. 

Kemudian sebanyak sepuluh orang lansia pun maju ke depan dan bersenam bersama Banser, hingga menciptakan semangat pada siang yang terik itu. Tak hanya itu, dalam acara inti Mauidhoh Hasanah, Gus Miftah juga memberikan uang tunai Rp 200 ribu kepada lansia berusia 75 tahun, bernama Khairunnisa, yang sudah sanggup melafalkan sholawat dengan benar, tetapi enggan diberikan beras, karena dia masih memilikinya di rumah.

Acara inti atau Mauidhoh Hasanah dimulai pada pukul 14:54 WIB, yang membahas tentang spirit hijrah seorang muslim dengan menggunakan sebaik teladan, yaitu Nabi Muhammad SAW.

"Kebanyakan manusia berdoa  yakin Tuhan Maha Mendengar, tetapi ketika bermaksiat seakan-akan lupa bahwa Allah Maha Melihat," terang Gus Miftah memulai ceramahnya.

Selanjutnya diterangkan mengenai enam hal yang patut dilakukan oleh muslim di bulan Muharram, seperti; iktiqodiyah, taabudiyah, akhlakiyah, akliyah, usrowiyah, agar hidup menjadi berkah dan meningkatkan keimanan. 

Untuk iktiqodiyah adalah mengenai keyakinan seorang muslim pada Allah SWT. Di mana terdapat dalilnya dalam kitab Jawahirul Kalamiyah, tentang keyakinan bahwa Allah memiliki sifat semua kesempurnaan. Sehingga kita merasa kecil dan tidak patut bersikap sombong dalam hidup. Selanjutnya tentang keyakinan bahwa segala kebaikan dan keburukan adalah dari Allah SWT.

Untuk perkara iktiqodiyah, Gus Miftah menceritakan tentang salah satu jamaahnya di Jogja, yang dalam kesehariannya bekerja sebagai tukang sol sepatu. Empat hari dia dan keluarganya tidak makan, di mana memiliki kesadaran, bahwa batasan manusia adalah hanya berusaha dan yang menentukan rezeki adalah mutlak Allah SWT.

Untuk upaya upgrade iktiqodiyah, jamaah yang hadir mendapatkan ijazah untuk membaca bacaan 'Hasbunallah wa nikmat wakil nikmal Maula wa nikman Nashir' sebelum tidur malam. Namun apabila hajat hidup tidak dikabulkan, bisa jadi manusia merasa kurang yakin pada kekuatan Allah SWT untuk mewujudkan hajatnya. Di mana terdapat dua macam manusia, salah satunya adalah orang sukses yang sadar proses, dan selanjutnya adalah orang gagal, yang selalu banyak protes. 

Tak hanya itu, Gus Miftah juga memberikan ijazah, terkait amalan agar dimudahkan segala urusan dan dilimpahkan rezeki dalam hidup, yaitu dengan melakukan wirid; Lahaula Walla Quatta Illa Billahil Aliyyil Adzim 100X, Al Fatihah 100X, dan Sholawat 1000X setelah waktu Ashar atau sebelum matahari terbenam.

Acara dimulai pada pukul 13:00 WIB dan berakhir pada 16:00 WIB, ditutup dengan doa oleh Gus Miftah. Selanjutnya terdapat serah terima lukisan dari sahabat Banser baru, bernama Cak No, yang berasal dari suku Tionghoa. Sementara pengasuh pondok 'Ora Aji' dikabarkan akan berbuka puasa di kediaman gurunya, sebuah tempat di mana dirinya pernah menimba ilmu,  di ponpes Syarif Hidayatullah Sragen. (Qoni)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tabligh Akbar Bersama Gus Miftah SINE, 10 Lansia Dapatkan Doorprize Setelah Senam Bersama Banser NU

Trending Now