ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


Plinggisan, Desa Dengan Nama Unik yang Menjadi Momen Guyubnya Gus Sadad Dan Ning Lia

Admin JSN
15 Juli 2023 | 01.34 WIB Last Updated 2023-07-14T18:35:51Z


Plinggisan, Desa Dengan Nama Unik yang Menjadi Momen Guyubnya Gus Sadad Dan Ning Lia

ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM: Nama-nama desa ataupun dusun, tentu memiliki kekhasan masing-masing. Meski, tidak sedikit yang ternyata memiliki nama sama, namun beda lokasi, sekalipun terletak dalam satu  Kabupaten. Pun, tidak sedikit pula yang memiliki nama desa yang sama dengan nama dusunnya. Plinggisan salah satunya. Plinggisan tentunya cukup unik karena tidak ada nama desa selain desa yang terletak di Pasuruan tersebut. 


Sebagai salah satu dari 8 desa dalam Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Plinggisan yang memiliki luas 115 Ha, memiliki dusun yang memiliki nama sama dengan nama desanya. Adalah dusun plinggisan, salah satu dusun di desa tersebut, kemudian menjadi momen pertemuan betapa guyubnya Ketua DPD Gerindra Jatim, Anwar Sadad, dengan Calon DPD RI, Lia Istifhama. Tepatnya,Dusun Plinggisan RT 02 RW 01.


Bertemu dalam kesempatan Haflatul Imtihan Madin Ar Rohmah asuhan Hj. Muawanah 15/5 lalu, keduanya terbukti mampu menarik antusiasme masyarakat. Nuansa politik seperti melebur dengan cara mereka berinteraksi dengan masyarakat. 


Gus Sadad misalnya, menekankan keterlekatan makna politisi dengan masyarakat.


 "Tempat terbaik bagi politikus seperti saya ini ya bersama masyarakat," kata Gus Sadad saat itu.


Ning Lia sendiri, secara terpisah melalui seluler pada 14/7, menjelaskan rasa syukurnya bertemu warga Plinggisan yang disebutnya sangat ramah dan ceria.


“Alhamdulillah, saya beberapa kali dipertemukan dengan Gus Sadad dengan nuansa penuh keguyuban. Hal ini tentu sangat penting mengingat proses politik seharusnya jangan sampai menjadi jarak pemisah antara politisi dengan masyarakat. Melainkan, harus melebur dan melekat hubungan sosialnya agar proses Demokrasi bisa cerdas dan sehat dan terhindar dari stereotype negative, seperti money politics,” jelasnya.


“Keguyuban dan keceriaan tentu tergantung tokoh masyarakat setempat. Yang saya lihat salah satunya adalah Hajjah Ennok, tokoh Muslimat setempat yang terlihat sumeh kalau dalam bahasa Jawa, yang artinya supel dan mudah tersenyum. Ini salah satu indikator penting karena dalam masyarakat asosional, penting sekali ikatan positif seperti itu.”


Perlu diketahui, Gus Sadad dan Ning Lia sendiri, merupakan dua politisi nahdliyyin yang sama-sama meraih gelar Doktoral Universitas Sunan Ampel Surabaya (UINSA). Jika Gus Sadad Doktor Bidang Politik Islam, maka Ning Lia yang merupakan putri alm KH. Masykur Hasyim, meraih Doktor Bidang Ekonomi Islam. Dalam satu kesempatan lain, Gus Sadad pun pernah menyampaikan bahwa KH. Masykur Hasyim adalah salah satu guru politiknya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Plinggisan, Desa Dengan Nama Unik yang Menjadi Momen Guyubnya Gus Sadad Dan Ning Lia

Trending Now