Acara diawali dengan pra acara yang diisi oleh tim hadroh pondok pesantren Al-Khoirot. Dilanjut pembacaan susunan acara oleh sdr. Abu Hasyim Asy’ary selaku Master Of Ceremony (MC). Kemudian, masuk ke-acara yang kedua, pembacaan ayat suci Al-Qur.’an oleh sdr. Fathul Huda (santri baru) selaku Qori (pembaca) pada acara itu. berlanjut ke-acara yang ketiga, pembacaan maulid Simtu al-Dhuror yang dipimpin langsung oleh vokal dari tim hadroh. Dalam hal ini para santri terlihat sangat antusias di saat menyaksikannya karena pembacaan sholawat diiringi dengan alunan musik hadroh. Bendera-bendera dikibarkan oleh mereka, sebagai bentuk bahagia dan senang atas sholawat yang dilantunkan kepada kanjeng nabi Muhammad saw.
Memasuki acara inti, acara keempat yakni mauizah hasanah yang disampaikan oleh Ust. Su’udi selaku mubaligh pada acara ini. Beliau adalah salah satu dewan guru sekaligus alumni pondok pesantren Al-Khoirot. Beliau juga aktif mengajar di madrasah diniyah Al-Khoirot hingga saat ini. Penulis juga menyaksikan secara langsung dalam acara ini. Salah satu yang disampaikan oleh beliau adalah: ”Senang dalam melakukan kebaikan maka ia dikatakan mukmin. Artinya bertanda iman. Seperti para santri joge-joget karena saking senang dengan alunan musik yang mengiringi sholawat, maka hal itu menunjukan iman. Biarkan. Biarkan saja”. Tuturnya dengan tegas.
Termasuk yang beliau sampaikan adalah motivasi kepada santri. Beliau mengatakan: “Muharam ini adalah tahun baru Islam, oleh karena itu, selaku santri, umat muslim sudah seharusnya meng-upgrade, meningkatkan perilaku-perilaku buruk di masa lalu untuk diperbaharui, ditambal oleh kebaikan pada lembaran buku baru. Termasuk yang harus ditingkatkan lagi adalah mutalaah, belajarnya, niatnya diperbaharui. Khususnya aklak, adab santri kepada kiai, guru dan orang tua juga harus diperbaiki lagi”. Lanjutnya di atas podium.
Perayaan 1 Muharam diakhiri dan ditutup oleh doa. Doa dipimpin langsung oleh Ust. Zainal Mustafa. Beliau adalah guru madrasah diniyah Al-Khoirot sekaligus alumni pondok pesanten Al-Khoirot. Namun sebelum itu, beliau mengadakan challenge (tantangan) kepada seluruh santri berupa pertanyaan-pertanyaan seputar peristiwa yang terjadi di bulan Muharam dan materi madrasah dinyah. Tidak hanya itu, beliau memberikan hadiah kepada santri yang bisa menjawab dengan benar. Dalam sesi ini sekitar 4-5 santri yang berhasil menjawab dan mendapatkan hadiah dari Ust. Zainal Mustafa dan alumni yang ikut serta menyumbang. Hadiah diberikan langsung pada saat itu juga. Para santri bergemuruh kagum melihatnya.