PANDANGAN KESEHATAN KEMBALI KE MANUSIA SEUTUHNYA

Admin JSN
26 Juli 2023 | 09.20 WIB Last Updated 2023-07-26T02:20:33Z

Oleh: Y.P.B.Wiratmoko

Artikel | JATIMSATUNEWS.COM: Dalam pembicaraan dua norma tentang kesehatan norma obyektif dan norma subyektif dirasakan adanya suatu pandangan yang berkesan berat sebelah sehubungan dengan kesehatan badan dan jiwa dipandang dari segi psikis manusia. Rata-rata seseorang dalam menghadapi kesehatan dirinya hanya memandang badan manusia dan itulah yang digarap dari sisi kesehatan manusia. Itupun tidak salah karena badanlah wujud konkrit dari manusia. Jika manusia sakit pertama-tama yang dilihat adalah badannya.  Sakitnya apa dan bagaimana cara penanganan dan pengobatannnya secara nyata. Padahal dalam pandangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kesehatan sakit tidak hanya dipandang sebagai badannya saja. Jika kita ingat tentang psikoanalisa  maka sudah terang dan nampak pula bahwa dalam menghadapi derajad kesehatan seseorang tidak semata-mata dilihat dan dipandang dari segi fisik atau badannya saja tetapi dari segi kejiwaan atau psikis seseorang juga diminati. Dalam pandangan seperti ini terang nampak sekali bahwa dalam menghadapi dan menangani manusia yang sedang sakit dalam upaya penyembuhannya  tidak hanya melulu dilihat dari keadaan badannya saja. Kita insaf dan sadar bahwa manusia tidak hanya badan oleh sebab itu dalam menjaga kesehatan manusia penyelenggaraannya tidak hanya badan tetapi keseluruhan dari diri manusia itu sendiri badan sekaligus jiwanya yang menyatu di dalam hidupnya. Seorang dokter yang hendak  melakukan sebuah operasi dalam diri pasiennya, ia mendahului kegiatannya dengan menenangkan diri pasiennya, mengajak berdoa bersama seturut kepercayaan keyakinan dan agamanya masing-masing agar pengobatan melalui jalan operasi  berjalan lancar dan baik-baik saja. Ini bagus untuk menciptakan ketenangan batin pasien yang rata-rata diketahui adanya perbedaan tekanan darah yang jauh berbeda ketika diperiksa saat datang dan masuk rumah sakit dibanding dengan hasil pemeriksaan tekanan darah ketika pasien menjelang menjalani proses operasi yang hendak dilakukannya. Hal ini terjadi biasanya karena adanya rasa was-was dari kejiwaan pasien itu. Secara medis dan kejiwaan seorang dokter bedah pasti sadar dan mengetahui bahwa dalam pengobatan suatu penyakit pasien harus dipandang dan diperlakukan dari segi badan sekaligus jiwanya. Keterangan batin pasien turut membantu memperlancar penyembuhan penyakitnya. Penggarapan kesehatan dengan memandang manusia secara utuh menyeluruh ini sangat dan sungguh penting untuk diperlakukan karena akan membantu keberhasilan penyelenggaraan kesehatan seseorang..

Tidaklah salah jika secara istimewa penyelenggaraan kesehatan badannya. Terkadang yang dilupakan dan sungguh salah jika di dalam praktik penyelenggaraan kesehatan seseorang itu yang hanya memberatkan atau menitikberatkan pada kesehatan badan. Pandangan yang benar dalam praktik menyelenggarakan kesehatan seseorang harus memandang manusia praktis secara menyeluruh sebagai kesatuan jiwa-raga, rohani-jasmani yang utuh. 

(Ngawi, 26 Juli 2023)]
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • PANDANGAN KESEHATAN KEMBALI KE MANUSIA SEUTUHNYA

Trending Now