Makam Hijau Berdinding Kalimat-Kalimat Hikmah, Turki

11 Juli 2023 | 13.39 WIB Last Updated 2023-07-11T06:39:59Z


ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM:

Halimi Zuhdy,Penggunaan kata makam jarang ditemukan di negeri Arab dan sekitarnya, walau kata ini diambil dari bahasa Arab yaitu dari kata maqam (مقام). Makam dalam bahasa Arab adalah sebuah petilasan, seperti Maqam Ibrahim, Maqam Khidir, bukan kuburan Nabi Ibrahim atau Nabi Khidir. Dalam bahasa Turki, makam atau kuburan adalah Turbe (Türbe), sedangkan dalam bahasa Arab adalah maqbarah (مقبرة) atau dharih (ضريح).

Ketika memasuki makam hijau, atau juga dikenal Green Tomb (bahasa Inggris), atau al-dharih al-Ahdhar (bahasa Arab) seperti masuk ke ruang masjid, selain kubahnya yang besar dan indah, pintu dinding-dindingnya dipenuhi dengan ukiran kaligrafi Arab. Dalam bangunan makam hijau ini, tidak hanya sultan Celibi Muhammad I (Mehmed I) tetapi ada beberapa makam di dalamnya. Tempat ini disebut dengan mousoleum (bangunan makam yang luas dan megah; monumen makam, dharih, turbe).

Turbe adalah istilah yang mengacu kepada mausoleum atau monumen makam anggota keluarga sultan, bangsawan, atau orang-orang penting di Kesultanan Utsmaniyah. Türbe biasanya terletak di lahan masjid, dan Turbe Mehmed I ini dekat dengan masjid hijau (Yesil Cami). Dann Turbe sendiri pada umumnya berukuran kecil dan berbentuk heksagonal atau oktagonal. Di dalam türbe biasanya terdapat satu kamar yang mungkin didekorasi dengan ubin-ubin berwarna dan di atasnya terdapat sebuah kubah (wikipedia, Turbe). 

Makam Hijau (Yeşil Türbe ) Bursa adalah makam Sultan Ottoman kelima, Mehmed I bin Bayezid I yang meninggal pada tahun 1421 M sesuai dengan tahun 824 H, dan makam ini terletak di kota Bursa Turki, yang dulunya merupakan ibu kota Kesultanan Utsmaniyah. 

Mausoleum (turbe) dibangun dalam bentuk segi delapan dan di atasnya kubah berbentuk setengah bola. Sedangkan bagian luar mausoleum dibalut dengan warna biru-hijau, yang kemudian dengan warna ini, makam ini dikenal dengan makam hijau.

Pintu masuk ditutup dengan lemari besi berbentuk "setengah kanopi". Saya coba meraba setiap ukiran di dinding pintu masuk, sungguh teringat bagaimana Haci Awad Pasha merancangnya. Pintu mausoleum dihiasi dengan ubin Iznik dengan pola bunga biru, putih, dan kuning. Pintunya terbuat dari kayu dan diukir dengan presisi dan seni. Di dalam makam ada  mihrab, sepertinya ini digunakan bagi  yang ingin berdoa kepada Allah saat ziarah makam, sehingga kuburan berada di belakang jamaah.

Sepintas saya berfikir, ini bukan hanya makam, tetapi ini adalah karya berharga untuk memberikan bukti bahwa sejarah kemakmuran itu benar-benar ada dan indah. Tomb of Çelebi Sultan Mehmed (Makam Celebi Sultan Mehmed) di Bursa ini bukan tempat sesembahan atau pengabulan doa, ia adalah makam tapi memiliki banyak keunikan. Ia seperti memberi kabar bahwa inilah arsitektur yang khas dari Kesultanan Utsmaniyah. Struktur bangunan ini menggabungkan elemen-elemen arsitektur Islam, seperti kubah dan mihrab, dengan sentuhan estetika dan ornamen Utsmaniyah yang khas. Desainnya mencerminkan keindahan dan keahlian seni arsitektur masa lalu. Kemudian dekorasi kaligrafi dan ornamental, kaligrafi Arab yang rumit dihiasi di dinding-dinding, pintu masuk, dan elemen-elemen arsitektur lainnya. Ornamen geometris dan floral juga digunakan untuk meningkatkan keindahan dan estetika bangunan.  Makam Hijau ini seperi hadiah pada seseorang yang telah berkorban dan berjuang untuk rakyatnya. Ia dibangun untuk menghormatinya dan memperingati kontribusinya. 

Beberapa pesan-pesan indah dari Ayat dan hadis Nabi di dinding makam, di pintu, di atas jendela, dan di atas makam. Kaligrafi indah di sisi kiri pintu masuk berbunyi;

 "وقال عليه الصلاة والسلام: المؤمنون لا يموتون بل يُنقلون من دار  دار".

Nabi Muhamamd SAW bersabda; Orang beriman itu tidak mati, tetapi berpindah dari tempat ke tempat lainnya.”

Di salah satu makam (dalam Turbe) tertulis Ayat dan Hadis Nabi Muhammad SAW, "

 بسم الله الرحمن الرحيم. قال الله تعالى "كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ".  "اللّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي".

Ada dua panel yang digantung pada bingkai kayu di dalam makam hijau, di atas jendela dinding kanan dan kiri yang berdampingan dengan dinding mihrab.  Pada dinding yang bersebelahan dengan mihrab sebelah kanan, terdapat sebuah ayat dari Kitab Suci Al-Qur’an: 

أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ» من الآية 

“Sesungguhnya pertolongan Allah sudah sangat dekat”  Surat Al-Baqarah ayat 214.  

Makam Sultan Mehmed I di dalam Mausoleum Hijau tertulis di atasnya dalam khat Tsulust dengan dekorasi ubin keramik Cina warna biru, hijau dan kuning, lengkap dengan tahun wafatnya. 

قبر السلطان محمد الأول داخل الضريح الأخضر مكتوب عليه بخط الثلث بزخارف البلاط الخزفي الصيني الأزرق والأخضر والأصفر: «هذا المرقد المُنوَّر والمضجع المعطَّر مدفن السلطان الأعظم الخاقان الأكرم افتخار سلاطين العالم ناصر العباد وعامر البلاد ودافع الظلم والفساد». ومن الناحية الأخرى للقبر مكتوب: «الغازي المجاهد السلطان محمد بن السلطان المغفور أبي يزيد بن مراد خان تغمده الله رضوانه وأسكنه فراديس جنانه. توفي في شهر جمادى الأول سنة أربع وعشرون وثمانمائة»

Nama-nama almarhumin dalam makam hijau adalah;

  السلطان محمد الأول

 مصطفى ابن السلطان محمد الأول

 محمود ابن السلطان محمد الأول

 يوسف ابن السلطان محمد الأول

 سلجوق خاتون ابنة السلطان محمد الأول

 ستّي خاتون (صفيّة) ابنة السلطان محمد الأول

 عائشة خاتون ابنة السلطان محمد الأول

 حفصة خاتون ابنة السلطان محمد الأول

 داية خاتون مربية الأطفال (الدادة)

Perjalanan pertama di Kota Bursa ini membawa banyak kesan mendalam, setelah mengunjungi dua masjid unik dengan khas Utsmaniyah (Ulu Cami dan Yesil Cami), kemudian ziarah ke makam hijau. Mudah-mudahan setiap perjalanan nantinya dapat banyak mengambil ilmu dan hikmah. 

Allahu'alam Bisshawa

Perjalan berikutnya; AYVALIK CUNDA ISLAND (Taksiyarhis Ayvalik Church yang terletak di tengah kota Ayvalik dan Sevim Necdent Kent Kitapligi ikon dari Cunda Island). EFESUS-PAMUKKALE (Efesus untuk mengunjungi Library of Celcius, The Grand Theatre dan Hadrian Temple. Pamukkale atau kota kuno Hierapolis pada jaman Romawi untuk melihat keajaiban alam Cotton Castle yang merupakan terasering yang terbuat dari hasil endapan aliran air belerang. Bermalam di Pamukkale. KONYA (Sulthani Caravanserai yang merupakan hotel pertama di dunia). AMASY (Amasya yang terletak di sebuah lembah yang dilintasi sungai hijau dan diapit gunung batu, menjelajahi desa cantik ini dimulai dengan mengunjungi/melewati Amasya Mummy Museum, Green River yang membelah kota ini, Mountain Rock Tombs, Sultan Beyazit II Camii, Octagonal Madrasah dan Magical Eco Chamber yang unik. AMASYA ANKARA - BOLU (menuju Ankara yang merupakan ibu kota Turki. Mengunjungi Ataturk Mausoleum. BOLU ISTANBUL (Camlica Hills, Grand Mosque Camlica, landmark kota Istambul). ISTANBUL (Blue Mosque landmark Istanbul, Hagia Sophia, Hippodrome Square, Topkapi Palace, Grand Bazaar yang merupakan bazaar tertua dan terbesar di dunia dimana terdapat 3000 toko dan dikunjungi oleh 250.000 orang setiap harinya. ISTANBUL-ABU DHABI (menyusuri selat Bosphorus dengan mengikuti Bosphorus Cruise untuk melihat Istanbul dari kedua benua yaitu Benua Asia dan Benua Eropa).

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Makam Hijau Berdinding Kalimat-Kalimat Hikmah, Turki

Trending Now