Lima Tips bagi Pelaku UMKM Bersaing dalam Usaha Industri Kreatif

Admin JSN
30 Juli 2023 | 18.22 WIB Last Updated 2023-07-30T11:22:22Z


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: M. Ziaelfikar Albaba, Direktur Indokraf Indonesia, Komunitas Startup SingoEdan Malang mengisi acara sharing sesion dalam rangkaian Digifest BI Ngalam 2024, Minggu (30/7/2023) di Gedung KPPN, Kota Malang.

Sebagai penggerak komunitas ekonomi kreatif di Kota Malang, ia mendata terdapat sejumlah 186 perusahaan start up, komunitas, studio di Kota Malang yanh bergerak di bidang industri kreatif. Beberapa di antaranya alterra, majoo, 24 slides, klx.

Di Malang juga berkembang komunitas developer game. Terdapat 1 game tentang simulasi game yang menjadi no 1 di Brazil. Memang tidak populer di Indonesia, sebab game tersebut berbayar.

Dalam kesempatan di sesi sharing hari ini, ia memaparkan tentang landscape industri kreatif atau UMKM digital di Kota Malang.

"Strategi menghadapi 5.0, adopsi teknologi baru, kolaborasi, peningkatan keterampilan," kata M. Ziaelfikar Albaba.

Industri yang menjadi trend di era industri society 5.0 yakni manufaktur, teknologi informasi, pariwisata dan ekonomi kreatif.

Digitalalisasi UMKM saat ini menghadapi permasalahan permodalan, human resource (sumber daya manusia), produk, dan pemasaran.

"Permodalan agak pelik. Kebanyakan UMKM modal sendiri," ungkap M. Ziaelfikar Albaba. Namun seriring berjalannya waktu dapat bergabung dengan layanan keuangan bank, investor, ataupun crowdfunding. 

Permasalan di SDM meliputi kurangnya keterampilan dan pendidikan, ketidakmampuan mengelola SDM, keterbatasan sumber daya. Pergeseran penggunaan mesin menggeser tenaga kerja sebab mesin menguasai sejumlah 43% dari keseluruhan proses kerja.

"Jangan ketakutan dengan hadirnya mesin. Justru jadikan pemecut semangat untuk belajar, " kata M. Ziaelfikar Albaba menambahkan.

Produk UMKM mengalami permasalahan pada kualitas, seperti kurangnya standar produksi, dan kurang pengawasan terhadap proses produksi. Kepercayaan pelanggan menjadi hal yang penting dalam mengembanhkan UMKM.

Yang paling banyak menjadi masalah UMKM yakni pemasaran (digital marketing). UMKM bersaing dengan ribuan penjual lain. Sebagai solusi, M. Ziaelfikar Albaba menyarankan pelaku UMKM dapat meningkatkan beberapa hal berikut :
1. Positioning dan value product.
2. Tentukan calon customer
3. Siapkan branding dan packaging
4. Tentukan marketing channel. Untuk industri kuliner, kriya, fashion menggunakan marketing dengan pameran.
5. Buat target strategi dan ciptakan konten.

"Harus menyesuiakan dengan bidang usaha. Pameran misalnya, hanya menjadi produk knowledge bagi UMKM digital," kata M. Ziaelfikar Albaba.

Di era digital seperti saat ini pemasaran dapat dilakukan di marketplace, menggunakan media sosial, aktif di jejaring atau grup, live shopping, pemasaran offline dengan reseller dan francise, juga website atau toko online.

M. Ziaelfikar Albaba memberikan tips digitalisasi untuk pelaku UMKM. Berikut rangkuman tips yang diberikan :
1. Niat, Planning, Strategi yang matang
2. Berfikir out of the box, tapi realistis
3. Targetkan pada efisiensj dan otomatisasi
4. Berfikir mindset pembeli bukan penjual
5.  Done is Better than Perfect
6. Ajak tim, jangan dikerjakan sendiri
7. Evaluasi secara berkala setiap.prose
8. Konsultasi dengan ecxpert/partner
9. Jangan mudah menyerah
10. Istiqomah
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Lima Tips bagi Pelaku UMKM Bersaing dalam Usaha Industri Kreatif

Trending Now