ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM: Manusia sebagai makhluk yang berbudaya bukan hanya alam tetapi selamanya adalah alam kebudayaan. Dalam hal ini tidak berarti berdampingan. Yang dibudayakan oleh manusia adalah alam itu sendiri. Lihatlah dan perhatikanlah kehidupan tanam-tanaman dan hewan. Di situ hidupnya hanya berjalan, tidak bisa mengangkat diri pada taraf yang lebih tinggi, tidak bisa menguasai dan tidak bisa melakukan campur tangan pula. Tidak demikianlah manusia. Manusia tidak hanya sekedar hidup melainkan juga subyek yang memiliki kesadaran diri. Manusia adalah subyek rohani yang hidupnya tidak hanya berjalan tetapi juga mengerti, menguasai, menyelenggarakan dan bisa campur tangan.
Manusia bisa menentukan dan mengatur dirinya. Dia bisa mengangkat dirinya ke tingkat insani (human level) yang lebih tinggi. Dia menyadari bahwa hidupnya bukan hanya alam yang berjalan melainkan alam yang dibudayakan atau kebudayaan. Kesehatan adalah satu aspek dari hidup manusia. Dalam penyelenggaraan kesehatannya berarti pembudayaan. Dalam pelaksanaannya manusia bisa menyelenggarakan kesehatan hidupnya secara berlebih-lebihan. Penyelenggaraan kesehatan manusia secara berlebih-lebihan itu disebut kultur kesehatan . Dalam bahasa asing penyelenggaraan kesehatan bagi manusia itu disebut hygiene. Kata "Hygiene" berasal dari nama "Hygieia" atau "Sehatwati", sebuah nama dari bathari Yunani yang dianggap sebagai pelindung kesehatan di zamannya.(ans)
(Ngawi, 29 Juli 2023)