LUMAJANG | JATIMSATUNEWS.COM: Banjir lahar dingin Semeru yang terjadi pada Jumat, 7 Juli 2023 telah membuat beberapa akses di Kabupaten Lumajang terputus. Dibangun mulai akhir tahun 2018, diresmikan pada Bulan April 2019, dan berada di wilayah perbatasan Desa Pronojiwo dan Desa Sidomulyo, Jembatan Kali Biru menjadi salah satu akses yang ikut rusak akibat bencana alam tersebut.
Terekam seismograf dengan amplitudo maksimal 40 Milimeter. Akses yang sangat berpengaruh terhadap aktivitas warga itu, disapu banjir dahsyat itu hingga tanpa meninggalkan jejak fondasi sama sekali.
Terkait musibah banjir tersebut, pada Senin, 10 Juli 2023 pukul 17.06 WIB.
Bupati Lumajang bersama Kepala Desa Pronojiwo, dan BPBD meninjau lokasi bencana secara langsung dari sisi timur, tepatnya dari wilayah Desa Pronojiwo. Pria yang akrab disapa Cak Thoriq itu, bahkan langsung turun menuju bekas aliran lahar dingin yang sudah agak mengering. Lantas melihat dari jarak lebih dekat, dengan sungai yang kini aliran airnya sudah agak surut tersebut.
“Sungai ini biasanya kecil, Pak. Bahkan kadang tidak ada airnya saat musim kemarau,” ucap Murdiono kepala Desa Pronojiwo, saat ditanya mengenai mengapa bisa sampai terjadi banjir sebesar itu di sungai ini.
Selain itu, pembahasan terakhir saat masih berada di bekas aliran lahar dingin yang tanahnya agak becek. Bupati Lumajang menyinggung tentang lokasi pembangunan jembatan terbaru. Mengingat lumpuhnya jembatan ini cukup membuat tidak sedikit warga yang terkena imbasnya.
Dalam percakapan tersebut, dikatakan bahwa akses menyeberangi sungai ini disarankan menjadi bangunan yang diajukan ke Kabupaten. Juga lokasi pembangunan jembatannya lebih naik lagi. Mengingat jembatan penghubung Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang yang kini juga rusak sebab banjir lahar dingin Semeru, dan dulu telah diajukan untuk dilakukan perbaikan, sekarang tengah ditangani oleh PUPR.
Akhirnya sebelum berpamit meninggalkan lokasi di sekitar jembatan Kali Biru, untuk melanjutkan meninjau satu lagi jembatan di Desa Pronojiwo yang juga terputus akibat diterjang lahar dingin Semeru. Bupati Lumajang itu mewanti-wanti kepada warga yang sedang berada di lokasi sekitar sungai secara langsung, juga titip pesan untuk masyarakat yang tengah tidak berada di lokasi.
“Mohon di dengarkan, buat siapa pun yang memiliki tanah di dekat sungai ini, mohon untuk tetap dijadikan kebun. Jangan mendirikan rumah di dekat sungai ini, mengingat sekarang Semeru sudah aktif. Sudah mulai sering terjadi seperti ini,” tutur Cak Thoriq memberikan pesannya terhadap seluruh warga, terutama yang memiliki tanah di dekat sungai.
Oleh: Hendrini Esvi Wastiti