Halimi Zuhdy
Artikel | JATIMSATUNEWS.COM: Ada yang melarang mengukir dinding-dinding masjid dengan kaligrafi Arab dan menggantung lampu-lampu hias karena dianggap mengganggu kekhusyukan. Tidak hanya kaligrafi yang dilarang, tapi juga jam dinding yang menempel di depan, dinding yang penuh ukiran pun jadi santapan amarah. Ya, namanya perbedaan diterima saja, asalkan tidak kemudian sampai mengharamkan. Di Turki dan beberapa negera lainnya, tulisan kaligrafi menjadi pesan indah di setiap dinding-dinding masjidnya.
Di Masjid Bursa Turki, atau juga dikenal dengan Ulu Camii, dinding-dindingnya dipenuhi dengan gantungan kaligrafi Arab, penuh pesan indah dan sangat berharga. Setiap melihat dindingnya, seperti melihat risalah kenabian. Dindingnya seperti berbicara mengajak orang yang mendatangi masjid untuk berdialog, merenung dan berfikir. Dan rerata masjid-masjid di Turki dipenuhi tulisan kaligrafi Arab, tidak hanya masjid tapi juga makam-makam sultan, seperti makam Sultan Mahmud dekat Green Musque yang juga terletak di Bursa.
Di Masjid Bursa ini, penulis pindah dari satu dinding ke dinding lainnya, menikmati setiap ukiran katanya, pesannya, warnanya, beberapa kalimat itu bertuliskan; Allah mufattihul Abwab (الله مفتح الابواب), wasyawrihum fil amr (وشاورهم في الأر) wallahu minwaraihim muhiht (الله من ورائهم محيط) fa'lam Annahu Lailaha Illallah (فاعلم أنه لااله الا الله), Allahu nurun Ala nur (الله نور على نور), Wallahu Ghalibu Amrih (الله غالب أمره) dan ratusan tulisan indah lainnya.
Dalam Tarikh Masjid Ulu Camii (اولو جامع بورصة) bahwa pada paruh kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20, 192 lukisan dan grafiti kaligrafi Arab dibuat di dalam masjid ini oleh para ahli kaligrafi yang berbeda. Penulisan kaligrafi dilakukan oleh kaligrafer Ottoman (ustamaniyah) paling terkenal saat itu, dan masjid ini dianggap sebagai salah satu contoh seni kaligrafi Arab Islam terbesar di dunia. Dan ahli kaligrafi paling terkenal pada masa itu dikirim dari Istanbul atas perintah Sultan Abdülmecid I untuk melukis prasasti besar di dalam masjid. Ada lukisan kaligrafi di dinding dan di kolom persegi, serta dalam bentuk lukisan kecil dan sangat besar yang tersebar dengan hati-hati di dalam masjid. Sebagian besar tulisannya adalah ayat-ayat Alquran, hadits kenabian, dan nama-nama Allah yang paling indah.
Sedangkan dalam Wikipedia berbahasa Inggris, Grand Mosque of Bursa, bahwa Masjid ini berisi 192 prasasti dinding monumental, yang terdiri dari 87 komposisi berbeda yang ditulis oleh 41 ahli kaligrafi utama Utsmaniyah pada periode itu. Sebagian besar kaligrafi berasal dari antara tahun 1778 dan 1938. Kaligrafi dilukis di dinding, kolom, dan pada pelat atau medali kecil dan besar. Komposisinya meliputi ayat-ayat Al-Qur'an , hadits, 99 nama Allah , berbagai nama Nabi Muhammad , dan nama ulama besar Islam. Sungguh sangat luar biasa. Dan sampai hari ini, tulisan-tulisan itu masih cantik dan mempesona.
Masjid Bursa yang juga dikenal sebagai Masjid Ulu Camii, adalah salah satu keajaiban arsitektur Islam di Bursa, Turki. Dibangun pada abad ke-14 oleh Sultan Bayezid I, masjid ini menjadi monumen penting dalam sejarah dan warisan Turki. Konstruksi Masjid Bursa dimulai pada tahun 1396 dan selesai pada tahun 1399. Didesain oleh arsitek terkenal, Ali Neccar, masjid ini mencerminkan gaya arsitektur Utsmani yang elegan dan megah. Bagian terkenal dari masjid ini adalah kubahnya yang besar, menara-menaranya yang menjulang tinggi, dan batu marmer yang indah yang digunakan dalam pembangunannya.
Selama berabad-abad, Masjid Bursa telah mengalami perluasan dan renovasi yang berulang kali. Pada abad ke-16, Sultan Selim II menambahkan kursi emas dan lampu gantung yang spektakuler ke dalam masjid. Kemudian pada abad ke-19, Sultan Abdulmecid I melakukan perbaikan besar-besaran dengan menambahkan mihrab yang indah dan menara menakjubkan yang dikenal sebagai "menara kembar".
Masjid Bursa bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial, budaya, dan keilmuan. Di sekitar masjid terdapat medrese (sekolah Islam) dan perpustakaan yang kaya akan pengetahuan. Masjid ini juga menjadi tempat penting dalam sejarah politik dan keagamaan Turki, menjadi tempat pemahkotaan beberapa sultan Utsmani.
Dalam sejarahnya yang panjang, Masjid Barus selalu menjadi saksi dari perubahan dan perkembangan Turki. Keindahan arsitektur, ornamen-ornamen mozaik dan kaligrafi yang rumit, serta atmosfer yang penuh spiritualitas, semuanya menjadikan Masjid Bursa sebagai daya tarik wisata yang menarik bagi wisatawan lokal maupun internasional.
Sebagai sebuah monumen bersejarah yang tak tergantikan, Masjid Bursa terus menginspirasi dan mengagumkan para pengunjungnya. Sejarahnya yang kaya dan keindahannya yang mempesona membuatnya menjadi salah satu ikon yang paling berharga dalam warisan budaya Turki.
Maraji';
Tarikh Ulu Jami' (Camii), dan beberapa sumber lainnya.
#NgajiTurki2