Ratusan warga Lumajang, Jawa Timur harus mengungsi akibat bencana alam banjir dan longsor yang terjadi pada Jumat (7/7/2023) tengah malam sekitar pukul 00.10 WIB. Banjir itu diketahui masih terus mengalir dan menerjang beberapa daerah hingga pada pagi hari, sehingga warga sekitar harus mengungsi.
Beberapa lokasi terdampak Diantara Pengungsian akibat Cuaca Ekstrim Data Sementara meliputi Desa Tumpeng : 90 Jiwa.Desa Jarit: 82 Jiwa.Desa Penaggal: 20 Jiwa.Desa Tambahrejo: 20 Jiwa.Desa Besok:13 Jiwa.Dusun Kampung Baru Sumberwuluh: 18 Jiwa.PP Nurul Salam Jarit: 22 Jiwa.Rumah Warga Patung Salak:40 Jiwa.Rumah komunitas"Wani Gosong" Jarit:45 Jiwa.Pronojiwo: 64 Jiwa.Tempursari:5 Jiwa.Desa Pasrujambe:97 Jiwa.Jadi Total keseluruhan ada 516 Jiwa.
Warga yang mengungsi diarahkan ke empat titik pengungsian. Pertama berada di Balai Desa Tumpeng, Kecamatan Candipuro. Kedua, dipusatkan di Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro. Ketiga, berada di Pondok Pesantren Apita Nurussalam Jarit, Kecamatan Candipuro.
"Pengungsian yang selanjutnya ada di rumah warga di daerah Jarit, Kecamatan Candipuro," terangnya.
Selain itu, akibat dari peristiwa ini dikabarkan ada tiga orang meninggal dunia
Ahmad Ali Su'ud menyampaikan, awal terjadinya bencana banjir dan longsor ini lantaran sebelumnya turun hujan dengan intensitas yang cukup tinggi. Ditambah lagi, hujan turun tak kunjung reda. "Selama dua hari di daerah Lumajang itu hujan tidak kunjung reda. Dua hari dua malam hujan, mengakibatkan banjir bandang yang melewati sungai aliran gunung semiru yang terjadi di Curah Kobokan," ungkapnya.
Untuk mencukupi pangan masyarakat terdampak yang mengungsi, Tagana Jatim juga mendirikan Dapur Umum di Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Sedangkan untuk mendampingi dan membantu masyarakat di pengungsian, telah diterjunkan sebanyak 60 orang relawan yang terdiri dari Tagana, KSB dan aparat desa.
Berbagai bantuan yang disalurkan oleh BPBD Jatim ini antara lain berupa 2.000 sandbag, 100 sembako, 10 cangkul, 10 sekop dan 1 Tim Reaksi Cepat (TRC).
Selain itu, Pemprov Jatim lewat Dinas Sosial juga menurunkan Tagana dan relawan Kampung Siaga Bencana (KSB) sebanyak 135 personel. Mereka akan membantu pembersihan sejumlah titik yang terdampak longsor dan banjir lahar dingin di Kecamatan Pronojiwo, Kecamatan Tempursari dan Kecamatan Candipuro.
Dinas Sosial juga mengirimkan bantuan berupa buffer stock untuk mengawali pelayanan dapur umum. Serta, peralatan tidur untuk 30 KK. Secara khusus, DP3AK mengirimkan pula tambahan bantuan berupa kelengkapan korban perempuan sebanyak 200 paket.
Sementara itu, Dinas Kesehatan mengirim tim kesehatan serta obat-obatan di dua titik Candipuro dan Pronojiwo. Mereka menyiapkan poskes di titik pengungsian, melakukan Rapid Health Assesment (RHA), tim dokter, perawat serta perahu karet.(edr/Mad)