Ilustrasi gambar, Alif (FKUB Pasuruan relawan mendampingi lansia)
PUISI | JATIMSATUNEWS.COM:
Aku menghela rindumu
Di sebuah bukit yang ditumbuhi doa
Dalam munajat manapun, di sanalah kamu berdiam
Aku menggembala cinta di kelopakmu
Mencambuk waktu yang terus berlari
Dalam buruanku yang selalu mendidihkan cemburu
Aku ingin bermalam
Di Padang Arofah seperti kisah silam
Mengakui khilaf dan aniaya diri
Akhirnya aku tahu,
Siapa yang membisu
Aku ataukah rindu?
Ya Robb…
Ampuni aku yang merindunya
Sebab aku tulus mencintainya
Ya Robb…
Rahmati aku yang memilikinya
Sebab aku berkorban
IDUL ADHA
Takbir mengagungkan kuasa-MU
Alam bertasbih menyucikan nama-MU
Wahai dzat yang menguasai hajat, Rahmati aku
Wahai dzat yang memiliki inayat, Ampuni aku
Telah kusedekahkan harta
Telah kutunaikan amanah jabatan
Telah kujaga keluarga dari Naar
Telah kurelakan kepergian
Telah kupenggal keangkuhan
dan, telah kukubur nafsu serakah
Terimalah pengorbananku
PENGORBANAN IBU
Dulu,
Tiap pagi ibu menanak rindu
Semenjak ayah bersemayam dalam dekapan senja
Ada setumpuk kenangan di dapur
Airmata mendidih diatas tungku
Kegelisahan menyalakan bara
Meletup membumbungkan asap
Mengepul di sela-sela uban
Sementara,
Aku sibuk memainkan terik matahari
Menikam keinginan, mengubur mimpi
Menjerang tawa, mengawetkan kepedihan
Namun,
Aku tetaplah seorang anak
Rambutku bisa tumbuh karena disiram air susu ibu
Mataku bisa melihat karena usapan kasih sayang ibu
Kepintaranku karena nasehat ibu
Kesuksesanku karena do’a ibu
Dan kini,
Aku merengek di samping pusara
Pengorbanan ibu tak mampu kubalas
Santoso Mahargono, adalah Pustakawan Muda di Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang yang menggemari puisi dan terobsesi menulis puisi sesuai dengan gaya dan idenya sendiri. Dia pernah merangkum puisi-puisinya ke dalam sebuah buku berjudul “Bapak Tua Demam” dan “Perempuan yang Memadamkan Metropolitan.” Selain aktif menulis puisi, dia juga aktif di Kompasiana sekaligus ikut dalam komunitas Kampung Pentigraf Indonesia yang menelurkan karya Pentigraf (Cerpen Tiga Paragraf), Putiba (Puisi Tiga Bait) dan Tatika (Cerita Tiga Kata).