Pondok yang berbatasan langsung dengan lereng gunung Semeru tersebut disasar TRCC UM lantaran lokasinya yang memiliki potensi tinggi akan bencana, baik Gempa Bumi, APG Semeru maupun Kebakaran Lahan dan Hutan. Disisi lain santri disini masih minim pengetahuan akan kebencanan.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Talibin Kyai Ahmad Zayadi menerima dengan senang hati kedatangan TRCC UM, lantaran belum ada pelatihan semacam ini, kyai Zayadi mengaku terakhir ada kunjungan dari Mahasiswa KKN dari UNISMA itupun bukan materi kebencanaan.
"Terimakasih atas kedatangan dan ilmunya, karena ilmu itu yang mahal, kadang kita tahu alatnya tadi tak tahu cara memakainya. 3 tahun yang lalu ada KKN dari Mahasiswa Unisma, namun bukan tentang kebencanaan" ujar Kyai Zayadi.
Selain itu, operator madrasah M. Ali Ikhsan merasa senang lantaran materi tersebut jarang didapatkan bahkan belum pernah oleh santri, padahal sangat dibutuhkan.
"Kegiatan ini sangat bagus, jarang santri dapat materi seperti ini bahkan belum pernah, padahal bagi kami sangat penting materi ini karena kami tinggal di lokasi yang rawan terjadi bencana" ungkap Ali.
Peserta terlihat antusias mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh TRCC UM ini, apalagi saat sesi simulasi kebakaran dilapangan, para santri tetap menyimak dengan seksama meskipun sudah larut malam.