MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Antusiasme membuncah pada Jum'at (9/6/23) pukul 13.00 di ruang Graha Srikandi, SMA Negeri 1 Turen. Tiga CGP, calon guru penggerak di SMA tersebut tampilkan Aksi Nyata Istimewa dalam gelaran kegiatan Koordinasi tentang Aksi Nyata CGP Modul 3.2 (Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya).
Dipresentasikan di hadapan berbagai stakeholder sekolah mulai guru, murid, orang tua, tokoh masyarakat, dan penggerak gender. Istimewa karena melibatkan siswa hingga target pecah rekor muri.
Para guru yang sedang bersiap untuk menjadi guru penggerak itu ada 3 yakni:
Pertama, Guru Masudah, penggerak literaksi digital. Menurutnya, murid diarahkan ke perpustakaan. Lantas melakukan penandatanganan MoU (perjanjian kerjasama) dengan penerbit dan distributor buku, Gramedia. Hal tersebut dihandle langsung oleh pihak SMA Negeri 1 Turen.
Sementara guru penggerak menggerakkan sisanya. Tahapan BAGJA akan dilakukan, yakni :
1. Buat pertanyaan utama
2. Ambil Pelajaran
3. Gali Mimpi bersama
4. Jabarkan rencana untuk mencapai gambaran yang diinginkan
5. Atur Eksekusi
Selanjutnya resume atau artikel dalam bentuk video, poster, atau lainnya ditampilkan di media sosial. Juga membentuk kader pustakawan muda, yang diambil dari siswa.
Kedua, Guru Nofa Kristanti, penggerak aksi nyata produk unggulan batik. SMA N 1 Turen dapat membuat corak batik sejumlah siswa, yakni 1200 corak. Corak didokumentasikan dalam Lite Bugi Art atau Literasi Buku Digital Seni.
Target yang akan diraih adalah murid bisa membuat batik, mampu membuat karya design batik. Dokumentasi batuk selanjutnya diunggah ke webiste. Produk batik diharapkan dapat dimanfaatkan untuk kalangan umum.
Ketiga, Guru Dina, penggerak pustakawan muda berbasis digital. Dina bertugas mendongkrak tingkat kegemaran siswa dalam membaca. Salah satu program yang dapat dilakukan yakni ger limu atau gerakan literasi muda. Pionir atau pencetus berasal dari masing-masing kelas.
Program yang dilaksanakan dalam pustakawan muda berbasis digital salah satunya review buku dengan bahasa asing. Kolaborasi dilakukan dengan siswa yang berminat dengan bahasa asing. Hadir dalam kegiatan tersebut dua siswa yang mempelopori komunitas debat Bahasa Inggris, Ruth dan Saima.
Kepala Sekolah, Eny Retno Diwati mendukung program calon guru penggerak dalam mencanangkan aksi nyata.
"Semoga bisa mewujudkan aksi membuat design batik sejumlah siswa yakni 1200. Ini akan jadi rekor MURI," ujarnya.
Berakhir hingga pukul 16.00 acara berlangsung interaktif dengan muatan pertanyaan yang tangkas dijawab CGP, pun kritik saran dan masukan direspon positif.
Foto bersama Kepala Sekolah dan guru penggerak serta CGP mewarnai akhir acara.