Ning Lia Istifhama, Relawannya Gercep Sasar Warung Tradisional

Admin JSN
05 Juni 2023 | 06.12 WIB Last Updated 2023-06-05T01:57:52Z


SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM: Sempat meramaikan sebagai kandidat dalam Pilwali Surabaya 2020, ning CERIA, yang merupakan padanan kata cerdas, energik, religius, integritas, dan amanah, kini meramaikan konstetasi Pemilihan DPD RI Jawa Timur.


Adalah Lia Istifhama, sosok aktivis perempuan yang pada 2019 dikenal dengan sebutan ning Ceria. Kerap dianggap memiliki kedekatan dengan relawan Pilgub Khofifah Emil, ning Lia kini tampil lagi di panggung politik. Tepatnya, putri alm KH Masykur Hasyim tersebut resmi mendaftar sebagai Calon DPD RI Jawa Timur pada 9 Mei lalu di KPU Jatim.

Diketahui, Putri NU Surabaya 2005 tersebut menempuh Pendidikan Strata 1 di tiga tempat sekaligus, yaitu Universitas Airlangga Surabaya, IAIN Sunan Ampel Surabaya, dan STID Taruna Surabaya. Sedangkan pendidikan Magister dan Doktoral ditempuhnya di UIN Sunan Ampel Surabaya. Ia pun kerap menjadi narasumber berbagai forum dan mengisi berbagai media melalui artikel lepasnya. Dalam keorganisasian, ia merupakan alumni PMII yang kini tercatat sebagai pengurus PW Fatayat NU Jawa Timur, Sekretaris MUI Jatim dan Ketua Perempuan Tani HKTI Jatim. 

Menghadapi Pemilu serentak 14 Februari 2024 mendatang, ning Lia melalui relawannya, terlihat semakin masif menyapa wong cilik, diantaranya tukang becak dan warung tradisional.

Faisal Lubis, salah satu relawan yang juga teman kuliah saat ning Lia menempuh Pendidikan di UINSA, menjelaskan alasan relawan menyisir tukang becak dan warung tradisional.

Yang kenal ning Lia, pasti tahu bahwa calon DPD yang satu ini dari dulu memang identik dengan wong cilik, dengan rakyat. Ayahnya merupakan tokoh NU yang dikenal merakyat, buleknya (Khofifah Indar Parawansa, red.), juga tokoh pemimpin yang selalu merangkul rakyat. Dan masifnya turun ke tukang becak, itu bukan saat ini saja, tapi sejak dulu, saat Pemilu 2009, tepatnya saat itu Ning Lia caleg DPRD Surabaya,” terangnya.

Dan kini, relawan pun menyisir pemasangan banner di warung tradisional, seperti warung kopi, nasi penyetan, dan sebagainya. Konsep yang diambil ini tentu menunjukkan bahwa kami mengakui, suara wong cilik menjadi penentu kemenangan. Jadi jangan lupakan kekuatan bawah,” tambahnya.

Secara terpisah, ning Lia yang 2005 silam pernah viral sebagai Putri NU Surabaya, memberikan apresiasi kepada relawannya yang disebutnya mampu mengejawantahkan prinsip modal sosial.

Saya bersyukur karena relawan mampu memaknai secara utuh prinsip modal sosial. Saya sendiri, dalam disertasi yang lalu, meneliti kekuatan modal sosial di dalam pasar tradisional. Jadi menurut saya, modal secara nyata yah modal sosial. Uang dan kapital memang bisa menjadi indicator penting dalam politik. Tapi saya yakin, modal tersebut bisa menjadi nomer dua jika kekuatan jaringan sosial terjaga baik. Dan ini penting, karena modal sosial dengan segala bentuk solidaritas di dalamnya, adalah kekuatan nyata bangsa ini,” 

Ning Lia sendiri, sebelumnya meraih survey urutan kedua dalam survey DPD yang dilakukan ARCI (Accurate Research and Consulting Indonesia). Dalam rilisnya saat itu, ARCI melalui Direkturnya, Baihaki Sirajt, menjelaskan bahwa survey yang berlangsung selama 25 April hingga 4 Mei 2023 sebanyak 1249 responden di Jawa Timur, menunjukkan bahwa La Nyalla meraih 10,7 % dan Lia Istifhama 4,8 persen.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ning Lia Istifhama, Relawannya Gercep Sasar Warung Tradisional

Trending Now