Penemuan Mayat perempuan dalam koper di jurang kawasan Gajah Mungkur, Mojokerto,
MOJOKERTO | JATIMSATUNEWS.COM:Penemuan Mayat perempuan dalam koper di jurang kawasan Gajah Mungkur, Mojokerto,Jawa Timur, menghebohkan masyarakat.Guru musik berinisial R yang membunuh muridnya bernama Angelina Natania atau AN (20) itu diduga karena sakit hati.
Kronologi Penemuan mayat dalam koper yang dibuang di jurang Pacet kawasan Tahura Raden Soerjo bikin geger Mojokerto. Tak pelak, banyak yang penasaran bagaimana kronologi penemuan jasad yang diduga seorang perempuan asal Kota Surabaya tersebut.
Menurut informasi yang dihimpun JSN Mojokerto, penemuan jasad dalam koper di jurang itu bermula dari kecurigaan penjaga hutan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Kabupaten Mojokerto. Saat itu, sejumlah petugas menjalani patrol rutin harian. Mereka menyusuri jalur Pacet-Cangar yang merupakan kawasan hutan lindung di lereng Welirang-Arjuno tersebut.
Di area Gajah Mungkur, petugas memeriksa sejumlah tempat yang biasa menjadi lokasi berhenti pengguna lalu lintas. Mereka biasanya membuang sampah seenaknya di pinggir jalan. Ketika akhir pekan, jalur penghubung Kabupaten Mojokerto ke Kota Batu biasanya banyak dilalui masyarakat yang berwisata.
Area yang berupa tanjakan tersebut sebenarnya dipenuhi pepohonan dan berbatasan tebing-tebing. Seorang petugas ketika patrol memeriksa sejumlah tempat. Ketika mengarah ke jurang sisi timur, petugas mencurigai adanya koper warna hitam. Tas besar itu berada di jurang sedalam kurang lebih 20 meter itu terlihat menonjol. Di dekatnya terdapat pula bungkusan sampah plastik.
Jadi pada Sabtu (3/6) lalu, kita patrol rutin. Ya, biasa kalau patroli kan sambil lihat-lihat sekitar (termasuk jurang),’’ kata Sugeng Priyatno, salah satu petugas Tahura Raden Soerjo kepada Jawa Pos Radar Mojokerto. Dirinya bersama petugas yang lain sempat melihat adanya bungkusan berwarna hitam mirip koper.
Sugeng mengaku, tak menaruh curiga atau menduga tas itu berisi mayat seseorang. Lantaran, jaraknya terlibang jauh sekitar 20 meter di jurang sisi timur ruas jalan Pacet-Cangar. ’’Awalnya ya dikira sampah saja. Karena di sekitarnya juga ada sampah. Selain itu juga tidak berbau busuk,’’ sambungnya.
Tak dinyana, pihak Tahura Raden Soerjo lantas mendapat informasi dari Polrestabes Surabaya adanya dugaan pembuangan mayat di kawasan hutan lindung lereng Welirang-Arjuno. Dari situ, petugas lantas memeriksa kembali kawasan penemuan tas koper tersebut. ’’Setelah ada info dari Polrestabes Surabaya, lalu petugas kembali memeriksa. Dan, tadi diduga di dalam koper itu mayat,’’ tandas Sugeng.
Rabu (7/6), benda berupa tas koper tersebut dievakuasi oleh petugas Polrestabes dibantu petugas Tahura dan sejumlah relawan. Dugaan koper berisi mayat makin kuat usai mengangkat keluar dari jurang sedalam 20 meter. Sekitar pukul 15.00, evakuasi berhasil dilakukan petugas.
Mayat tersebut lantas dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Sumberglagah, Pacet, Mojokerto. Yang kemudian, mayat dibawa ke RSUD dr Soetomo, Surabaya. Kanitresmob Polrestabes Surabaya AKP Cendy Andries Bastian ditemui di RSUD Sumberglagah sempat mengatakan, jenazah bakal diperiksa tim forensik terlebih dahulu. Diduga kuat, mayat itu merupakan korban pembunuhan. Korban sebelumnya dilaporkan menghilang selama sebulan oleh pihak keluarga.
Informasi penemuan jasad dalam koper di jurang Pacet tersebut, kata AKP Cendy, tak lepas dari pengakuan tersangka pembunuhan yang berhasil ditangkap terlebih dahulu. ’’Ini dari petunjuk pelaku yang terlebih dahulu kami amakan,’’ ungkap AKP Cendy ditemui di RSUD Sumberglagah, Rabu (8/6) sore.
Cendy menyebut, koper tempat tersimpannya jasad korban diikat dengan lakban. Lapisan perekat itu cukup tebal. Kendati tak terlihat, tubuh korban dimungkinkan masih utuh. Namun, demikian pihaknya memutuskan agar jasad langsung diidentifikasi oleh dokter forensik. (Endaru)