MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Rona tegang terpancar di wajah Muhammad Reza atau biasa dipanggil Reza kala sebilah golok sangat tajam diserahkan padanya. Masih kelas 7 di SMP Boarding School Ar Rohmah akan tetapi nyalinya cukup tinggi untuk melakukan penyembelihan sendiri, Kamis 29/6/2023.
"Insya Allah, bismillah saya berani," ucap Reza ketika tiba gilirannya menyembelih sendiri kambing yang dibelikan orang tua untuk disembelih menggunakan tangannya sendiri.
Seekor kambing dia pegang, dituntun menuju tempat yang disediakan. Seorang laki laki dewasa membantunya menidurkan dibantu 2 lelaki lain yang memegang kepalanya. KH Muhdi, direktur Kepesantrenan dan gurunya Wakil Kepala Sekolah SMP Ustadz Zaky memandu, memegang tangan Reza seraya bertakbir.
Sesudah dipastikan siap, dengan ucapan bismillah dan gema takbir dari para Ustadz dan kawan-kawanya Reza mulai mengarahkan golok ke kepala. Dengan gerakan tangan yang kuat, golok membelah leher kambing. Tanpa mengangkat Reza melajukan golok hingga terputus urat nadi leher kambing. Darah mengucur ke lubang galian tanah yang disiapkan. Reza tak bergerak hingga ada aba-aba dari Ustadz Zaky.
"Sudah, boleh diangkat goloknya, " ujar Ustadz Zaky.
"Huhh lega, ini pengalaman menegangkan sekaligus membahagiakan. Bisa memotong hewan korban untuk pertama kalinya, " ujar Reza, santri asal Prigen Pasuruan usai menyembelih kambing.
"Alhamdulillah bisa, " ucap siswa lain kelas 8 bernama Muhammad Arya Satya yang mengenakan sarung hijau.
"Saya tidak berani menyembelih sendiri, tapi saya lega bisa ikut kurban. InsyaAllah akan kurban tiap tahun, " ucapan Michael siswa lain asal Balikpapan yang membawa kambing besar jenis Etawa dengan taksiran nilai di atas 10 juta.
Antusias ikut berkorban nampak luar biasa. Hal yang diakui direktur Kepesantrenan KH.Muhdi.
"Tahun ini memang memegang rekor, tercatat 136 orang berpartisipasi dalam korban tahun ini," ucap Kyai Muhdi.
Tentang latar belakang mengajak siswa SMP dan SMA yang juga santri di Boarding School Ar Rohmah ikut menyembelih kyai Muhdi secara tegas menyatakan ini adalah pembelajaran sekaligus praktik pelajaran.
"Ini akan menjadi latihan bagi mereka dalam Iedul Qurban ini. Untuk memahami tata cara menyembelih juga untuk aplikasi praktik keilmuan, bahwa kalau menyembelih itu harus putus dua urat leher hewan yang menjadi korban dan tenggorokan. Disamping itu juga melatih keberanian bagi seorang laki-laki yang mau memimpin bangsa melakukan sesuatu yang luar biasa," ucap Kyai Muhdi.
Berlangsung hingga jelang duhur puluhan kambing dan beberapa sapi sukses disembelih untuk kemudian didistribusikan ke mereka yang berhak. (ANS)