Ketua DPD Apersi Jatim H. Makhrus dan pengurus dan anggota APERSI (Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia) Jawa Timur.
Hal inilah yang menjadi topik diskusi rapat rutin para pengusaha pengusaha properti Jatim di salah satu resto kota Malang, pada Rabu (21/6/23).
Nampak pengurus dan anggota APERSI (Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia) Jawa Timur. Ketua DPD APERSI Jawa Timur, H. Makhrus Sholeh didampingi Sekretaris Erik Wijayanto dan Bendahara Andi berbincang hangat dengan jajaran pengurus atau Dewan Pengurus Harian (DPH) dan pengurus koordinator se-Jatim.
"Yang kami bahas khusus pengembangan bisnis properti. Menyikapi dengan antusias keputusan pemerintah menaikkan harga rumah dari Rp 150,5 juta menjadi menjadi Rp 162 juta," ucap Ketua DPD Apersi Jatim H Makhrus Sholeh kepada redaksi Jatim Satu News 23/6/2023
Menurut para pengusaha yang dinaungi APERSI tersebut kenaikan harga ini akan menjadi preseden yang baik bagi para pengembang.
"Dengan ini kami berharap para pengembang semakin semangat dalam membantu pemerintah mengadakan rumah untuk masyarakat dengan kebutuhan rumah sederhana, " ucap Ketua DPD Apersi Jatim.
Menurutnya sejauh ini, banyak pengembang rumah berpindah ke pembuatan rumah komersil. Sebab modal tidak tertutup jika membangun rumah subsidi. Sehingga perlu adanya fasilitas FLPP atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan.
"Semoga semakin semangat mengembangkan rumah subsidi. Di negara lain ditangani pemerintah, di indonesia kerjasama dengan pengembang, " imbuhnya.
Baca juga: Makhrus Sholeh Maju DPRD Provinsi
Lebih lanjut H Makhrus menjelaskan dengan skema FLPP, sekali angsuran pembeli rumah sebesar Rp 1 jutaan, efektif hingga angsuran selesai jika menggunakan margin 5 persen. Fasilitas lain yang dapat ditawarkan yakni gratis biaya asuransi.
"Total bantuan subsidi bagi pembeli sekitar 40 jutaan. Rumah itu kalau sudah dibeli jadi miliknya, sangat menguntungkan dibanding ngontrak, karena kalau kontrak kan tiap tahun harganya naik," jelas H Makhrus.
Selanjutnya Ketua DPD Apersi Jatim menambahkan bahwa contoh rumah yang ada dapat dilihat di Malang Kota, tepatnya di daerah Kedungkandang.
H Makhrus berharap dengan skema tersebut, maka penjualan rumah flpp meningkat. Sehingga industri properti pun turut meningkat.
"Karena bisnis properti itu menyangkut industri lain. Misalnya besi, kayu, terhitung 150 an jenis akan turut bergeliat Dampaknya luar biasa memberin kontribusi peningkatan ekonomi bangsa," jelas H. Makhrus menutup wawancara.