.png)
Hal ini didukung dengan tidak adanya kelompok tani pada daerah Mekarjaya, Cianjur yang dapat berpengaruh terhadap produktivitas petani itu sendiri.
Saffaana Shofa Zahrah, Mahasisiwi UPN Veteran Jawa Timur yang tergabung dalam program magang bersertifikat (MSIB) Bertani Untuk Negeri Batch 6 melakukan pelatihan dan edukasi dalam Farmers Field School atau sekolah lapang yang ketiga kepada petani cabai Desa Mekarjaya dengan tema “Perbanyakan Dekomposer menggunakan M21 Untuk Menghemat Pengeluaran Pupuk”.
Saffaana Shofa, selaku mahasiswi MSIB BUN6 mengungkapkan pengambilan topik ini dilakukan dengan alasan bahwa “Petani di daerah Mekarjaya, khususnya di gunung kembar merupakan petani maju, namun kurang efisien dalam penggunaan pupuk di lahannya. Kegiatan ini didasari oleh petani Mekarjaya yang sangat tergantung dengan penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, sehingga sangat boros dalam pengeluaran pupuk,”
Petani Mekarjaya dapat melakukan penggunaan M21 untuk perbanyakan dekomposer ini agar bisa menekan biaya pengeluaran pupuk sebesar 10%, dapat mengurangi ketergantungan dalam penggunaan pupuk kimia, dan mencegah tanaman terserang penyakit yang diakibatkan oleh patogen antagonis.
Bahan-bahan yang digunakan untuk perbanyakan M21 sangat mudah untuk didapatkan, yaitu nanas, rebusan kentang, ikan lele, pisang, kulit pisang gula merah, air kelapa, air rebusan kentang, air, dan M21.
Antusiasme petani cabai di Desa Mekarjaya dalam kegiatan sekolah lapang kali ini sangat besar. Petani antusias mendengar ketika penjelasan materi dan aktif dalam bertanya saat sesi diskusi. Kegiatan ini juga dapat mempererat hubungan antar petani dan mahasiswi sehingga petani memiliki wadah untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman. Harapannya, dengan adanya sekolah lapang ini dapat memberikan ilmu baru kepada para petani cabai mekarjaya.
