ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


Bukan Gegara Penggeraknya Bidan Janda Cantik Sehingga Desa Ngabab Diminati Pendonor Darah

Admin JSN
24 Juni 2023 | 23.46 WIB Last Updated 2023-06-25T22:48:17Z


Bukan Gegara Penggeraknya Bidan Janda Cantik Sehingga Desa Ngabab Diminati Pendonor Darah

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Study Banding PDDI, Perhimpunan Donor Darah Indonesia Kabupaten Ponorogo  ke Desa Ngabab Kecamatan Pujon Kabupaten Malang menjadi ajang pengungkapan sebuah alasan desa tersebut dipenuhi pendonor darah suka rela yang antusias, Sabtu 24/6/2023.

Bahwa di desa ini antusias warga mengikuti donor darah terdepan dari seluruh daerah di Indonesia.

"Dari seluruh daerah di Indonesia yang pernah saya kunjungi hanya desa Ngabab yang tingkat kesadarannya berdonor darah paling tinggi. Tempat lain memang ada yang jumlah pendonornya lebih tinggi tetapi tingkat kemurnian, kerelaan datang tanpa pamrih masih tidak bisa mengalahkan Ngabab. Di desa ini warga datang donor darah tanpa mendapatkan iming-iming,  mereka datang rutin karena sudah tahu jadwal donor darah dan merasa harus mengikuti," ungkap Ketua PDDI Jatim Rudi yang mengajak pengurus Jodi. 

Hal yang kemudian diakui sendiri oleh kepala desa Ngabab Amin Afandi. Secara berkelakar dia mengakui keberuntungan memiliki bidan desa yang janda cantik aktif menggiatkan warganya ikut mendonorkan darahnya, sehingga pemdes tergerak ikut membantu. 

"Alhamdulillah kami memiliki bidan desa yang sangat aktif dan dekat dengan warga,  sehingga kami juga mempunyai semangat pula mendukung kegiatan donor darah sejak pertama kali dicanangkan. Berbagai upaya sosialisasi kami lakukan,  antara lain lewat jamaah tahlil atau mengumumkan di masjid ketika ada jadwal donor darah.  Cara ini efektif mengundang warga. Entah karena bidan desanya janda cantik atau yang lain,  yang jelas stok untuk donor yang disediakan petugas selalu terpenuhi bahkan sampai menolak calon donor, " ucap Amin, Kades yang terpilih lagi untuk ketiga kalinya memimpin desa Ngabab disambut tawa hangat peserta. 

Merasa dikaitkan dengan animo kedatangan pendonor, juga menjawab pertanyaan peserta dari Ponorogo tentang rahasia sukses bidan desa menghadirkan Pendonor darah Bidan Desa Yulianah menjelaskan secara rinci langkahnya. Secara spesifik bahkan tidak menyinggung sama sekali pengaruh statusnya yang disebut janda cantik oleh Kepala Desa. 

"Sekitar tahun 2007 saya sudah memulai aktifitas ini. Untuk mengajak warga mendonorkan darah memang tidak mudah.  Saya mulai dari kader, menyampaikan bahwa wanita perlu donor untuk mengelurkan darah kotor mereka agar sehat. Hal ini disampaikan pula ke suami masing-masing,  getok tular akhirnya masyarakat sadar. Tentang antusias kedatangan menurut saya yang paling banyak berperan adalah Pemdes, dengan diumumkan lewat takluk atau masjid,  sosialisasi jadwal lebih tersampaikan.  Pernah tidak diumumkan lewat masjid,  yang datang ya berkurang, " urai Bidan Yuliana. 

Baca juga: Makhrus Sholeh Maju DPRD Provinsi

Berlangsung di Balai Desa Ngabab dari pukul 09.00 hingga 12.00 siang dengan agenda menyaksikan kegiatan donor darah pula, acara berlangsung Gayeng penuh keakraban. 

Peserta study banding dipimpin Dr. Sumani MPd yang merupakan Sekretaris PMI dan plt direktur UDD mendapatkan jawaban dengan kemungkinan  beberapa hal bisa yang bisa diterapkan di Ponorogo.

"Kami datang untuk mengetahui sekaligus belajar pada desa yang antusiasme pendonornya luar biasa tinggi. Bagaimana bisa seperti demikian,  sehingga nanti bisa kami terapkan di Ponorogo," ucap Dr.Sumani.

Peserta lain yang nampak adalah Lembah Susanto, Sirmadi, Wasis,Timbul Pranowo, Beny S, Umbar W, Bidan Suyati, Yuliana Retno  Kumolowati,  Dwi  Endarwati, Syamsiti, Noraini, Khoirul Anam, dan Suwadah ( UDD) nampak menyimak betul pemaparan dari pihak Kabupaten Malang yang dipandu Muhammad Suhadi.

Pada kesempatan tersebut Muhammad Suhadi menyampaikan maaf karena Ketua PDDI Kabupaten Malang yang juga Wakil Bupati Didik Gatot Subroto tidak bisa hadir karena sedang bertugas ke Jakarta. Harapannya sesudah study banding ada hal-hal baik dari Desa Ngabab yang bisa diterapkan di Ponorogo. 

"Semoga sesudah dari Ngabab ini ada inspirasi untuk diterapkan di Ponorogo," ucap perwakilan PDDI Kabupaten Malang Suhadi didampingi pengurus lain Eny dan Endro. ans

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Bukan Gegara Penggeraknya Bidan Janda Cantik Sehingga Desa Ngabab Diminati Pendonor Darah

Trending Now