Foto Dokumentasi: Pesarean Gunung Kawi |
MALANG |JATIMSATUNEWS.COM: Gunung Kawi punya gawe, yakni peringatan hari wafat Eyang Djoego. Pelaksanaannya setiap tanggal 1 Selo bulan Jawa. Diselenggarakan oleh keluarga besar ahli waris Pesarean Gunung Kawi dengan menggelar kirab sesaji dan penyekaran agung serta doa bersama.
Menurut pemangku, acara rutin diselenggarakan untuk melestarikan budaya Jawa (nguri-uri budaya Jawa). Pada penyelenggaraan kali ini digelar mulai Jumat, 19 Mei 2023 hingga Minggu malam 21 Mei 2023. Diikuti oleh para karyawan, pedagang, dan masyarakat sekitar.
Perhelatan dimulai dari depan Gapura Pesarean Gunung Kawi menuju Masjid Agung Raden Mas Iman Soedjono selanjutnya kirab menuju Pendopo Pesarean Gunung Kawi. Yakni mulai pukul 15.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB, Sabtu 20/5/2023.
Selanjutnya adalah acara inti dari peringatan hari wafat Eyang Djoego, tokoh yang dimakamkan di Pesarean Gunung Kawi. Petugas upacara mengenakan baju adat Jawa berwarna hitam dan menggunakan Blangkon untuk laki- laki, sedangkan untuk perempuan mengenakan kebaya berwarna hitam. Bak lautan budaya dengan jumlah peserta sekitar 300 orang barisan mengular panjang.
Rangkaian acara biasanya berjalan selama 3 hari. Diawali pembacaan Tembang Macapat tentang sejarah Eyang Djoego dan Pesarean Gunung Kawi berlanjut pagelaran wayang kulit pada tanggal 19 Mei.
Usai itu semua baru masuk pada cara inti yakni kirab sesaji dan penyekaran agung. Tahlil akbar bersama masyarakat Desa Wonosari yang dilaksanakan tanggal 20 Mei menjadi pengisi acara khusuk, ditutup dengan Seni Banjari Ngesti Gondo pada Minggu malam tanggal 21 Mei.
Sebuah tradisi lain mengiringi acara inti yang dilakukan pada saat persiapan. Dilakukan bersama warga dan telah menjadi tradisi, yaitu melaksanakan Ruwah Rosul atau berziarah ke makam keluarga dan leluhur. Makin bermakna karena melibatkan banyak orang yakni tradisi Ngudek Jenang bersama-sama biodo dan sinoman. (Imm)