ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


Hadirilah Upacara 1 Selo Eyang Djoego Pada 20 Mei 2023

16 Mei 2023 | 21.26 WIB Last Updated 2023-05-19T15:10:31Z


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Pesarean Gunung Kawi yang terletak di perbatasan Kabupaten Malang-Blitar, merupakan daerah yang memiliki sejarah tersendiri. 

Salah satu tempat yang paling menarik di pesarean Gunung Kawi adalah makam Eyang Djoego dan Eyang RM Iman Soedjono. Kedua makam tersebut merupakan makam pengikut dari Pangeran Diponegoro.

Eyang Djoego merupakan salah satu pengikut setia Pangeran Diponegoro. Setelah Pangeran Diponegoro ditangkap oleh orang Belanda, Eyang Djoego mengembara ke desa Jugo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar. Selanjutnya beliau mendirikan Padepokan Djoego atau rumah tinggal.

Sebelumnya, Eyang Djoego bernama Raden Mas Soerjokusumo atau Raden Mas Kromodiredjo. Beliau diberi gelar Kyai Zakaria II untuk mengubah namanya agar tidak diketahui bahwa beliau adalah keturunan bangsawan dan tidak dikenali oleh orang Belanda.

Di Padepokan Djoego, Eyang Djoego mengajarkan masyarakat untuk bercocok tanam dan mengajarkan tentang agama karena beliau mendapatkan gelar Kyai otomatis ilmu agamanya beliau lebih tinggi dibandingkan masyarakat pada waktu itu. 

Selain itu beliau juga mengajarkan bagaimana aspek kehidupan seperti cocok tanam, berternak dan lain-lain.

Eyang RM Iman Soedjono merupakan pengikut setia dari Eyang Djoego. Beliau diutus oleh Eyang Djoego untuk melakukan babat alas atau membuka lahan dan melahirkan desa-desa di sekitar yang sekarang ini ada. 

Raden Mas Iman Soedjono menjadi pelopor adanya desa Wonosari dan dia juga mendirikan padepokan atau rumah tinggal serta menanam tumbuhan yang sekarang masih ada seperti pohon dewandaru yang ada di sebelah kiri pendopo makam.

Makam Eyang Djoego dan Eyang RM Soedjono terletak di bukit lereng Gunung Kawi, Kedua Makam tersebut dimakamkan sejajar. Kenapa dimakamkan sejajar yaitu untuk mengingat bahwa mereka berdua pernah seperjuangan, sama sama berjuang di bawah kepemimpinan Pangeran Diponegoro.

Pohon Dewandaru, Mitos yang Menarik di Pesarean Gunung Kawi

Pesarean Gunung Kawi juga memiliki pohon dewandaru yang ditanam oleh Eyang RM Soedjono. Pohon ini memiliki mitos tersendiri yang masih diyakini oleh masyarakat sekitar. 

Mitosnya adalah bila kejatuhan daun, ranting, atau buah dewandaru, maka keinginan seseorang akan terkabul. Namun, sebenarnya maknanya tidak seperti itu. 

Mitos tersebut lebih mengarah kepada tekun beribadah, terus mencoba, dan mengikuti jalan kebaikan.

Event Rutin Tahunan di Pesarean Gunung Kawi

Setiap tahun diadakan peringatan wafatnya Eyang Djoego pada tahun 1871 dan Eyang RM Soedjono pada tahun 1876, yang jatuh pada tanggal 20 Mei dan 20 Agustus. 

Peringatan ini diadakan sebagai bentuk penghormatan kepada kedua tokoh tersebut yang telah memberikan pengaruh yang besar bagi masyarakat sekitar.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Hadirilah Upacara 1 Selo Eyang Djoego Pada 20 Mei 2023

Trending Now