H. Makhrus Turen Indah Group: Wes Wayae Masjid Dikelola Digital

Admin JSN
29 Mei 2023 | 06.34 WIB Last Updated 2023-05-28T23:39:47Z

H. Makhrus Turen Indah Group: Wes Wayae Masjid Dikelola Digital

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Membincangkan tentang pengelolaan masjid yang terbayang pasti soal membangun, merawat dan takmir dengan model seperti biasanya. Ada uang dibangun,  kotak amal untuk perawatan, takmir mengurusi petugas adzan, imam dan khotib. Hal lumrah yang berlaku di wilayah manapun Indonesia, dengan beberapa yang sudah selangkah lebih maju. Mengikuti era digital. 

" Wes wayae mengelola masjid itu berbasis Teknologi Digital," ungkap H Makhrus Sholeh, CEO Turen Indah Group pada JatimSatuNews Senin 29/5/2023.

Sebuah konsep yang menurutnya pernah disampaikan pada para takmir masjid di Kabupaten Malang. 

"Sebagai Wakil Ketua LTMNU, Lembaga Takmir Masjid Nahdhatul  Ulama,  waktu itu saya menyampaikan materi pentingnya digitalisasi ini saat Diklat Pengelolaan Masjid Berbasis Digital diRuang Multimedia Lantai 1 SMKNU Pakis di Jl H. Musthofa Pakis Kembar108 kec Pakis Kabupaten Malang," urai lelaki yang biasa dipanggil Gus Makhrus ini. 

Sebagai pengusaha sukses dia menjelaskan hal-hal yang bisa dilakukan masjid secara digital. 

"Contohnya memasang jam digital. Jamaah atau seseorang akan otomatis tahu kapan waktu sholat tiba,  karena sudah di setting sesuai jadwal.  


Begitu pula soal keuangan. Menurutnya sudah waktunya dikelola memanfaatkan teknologi informasi atau digital. 

Sebagus apapun masjid dikelola akan sangat baik jika masjid ikut mengimplementasikan dan beradaptasi terhadap teknologi digital atau teknologi informasi yang sudah marak dan hampir dipastikan semua kita tidak bisa terlepas dari yang namanya digital,” kata H.Makhrus menguraikan pandangannya.


Lelaki yang baru saja menerima 2 pengharagaan RMA Award untuk keberhasilannya dibidang usaha lewat Turen Indah Property dan Turen Indah Bangunan ini menilai, sistem keuangan di masjid merupakan suatu hal yang krusial. Sehingga kerap dikritik oleh banyak pihak termasuk oleh jamaah masjid maupun para stakeholder lainnya yang memperhatikan laporan keuangan masjid. 

Maka, menurutnya, masjid perlu beradaptasi dengan teknologi informasi. Terutama dalam hal pembuatan sistem laporan keuangan menggunakan aplikasi. Sehingga laporan keuangannya bisa terbuka bagi publik.

Dalam mencatat transaksi akuntansi keuangan dengan memasukkan sistem tata kelola keuangan masjid atau akuntansi ke dalam masjid salah satu bentuk implementasi ajaran Islam,” ujarnya.

H. Makhrus menegaskan, masjid perlu akuntansi supaya transparan dan akuntabilitas. Pengurus masjid punya tugas untuk membuat sistem laporan keuangan yang transparansi dan akuntabilitas.

Mudah-mudahan dengan penggunaan akuntansi yang baik ini masjid bisa transparansi dan akuntabilitas, sehingga diharapkan masjid menjadi pionir bagi organisasi nirlaba lainnya supaya organisasi bisa melakukan pencatatan keuangan yang baik, kemudian melaporkannya dalam standar atau kaidah akuntansi yang berlaku di Indonesia maupun di dunia internasional,” ujarnya.

Ia menerangkan, pemanfaatan teknologi ini bertujuan supaya masjid bisa membuat perencanaan penganggaran program masjid dalam kurun waktu satu tahun, dan pengurus masjid dapat membuat catatan akuntansi. Kemudian pengurus masjid dapat menyajikan laporan keuangan masjid yang sesuai standar pelaporan akuntansi, dan pemanfaatan teknologi informasi dengan melakukan pelatihan penggunaan aplikasi akuntansi masjid agar memudahkan pengurus masjid dalam melakukan pencatatan pelaporan keuangan masjid sesuai standar. 

Tidak ada profesionalisme tanpa akuntabilitas, dan tidak ada akuntabilitas tanpa sistem,” jelas H.Makhrus.

Terkait hal tersebut sebagai pengusaha dan pengurus LTMNU dirinya terbuka untuk menjadi sumber pelatihan  para  takmir dalam hal digitalisasi  dan akuntabilitas masjid. 

"Kami persilahkan Takmir masjid kolaborasi dengan Turen Indah untuk mendapatkan ilmu sekaligus berlatih menerapkan di masjid masing-masing," ujar H. Makhrus. 

Diketahui  Diketahui, Turen Indah Group pimpinan CEO H. Makhrus Sholeh Turen 

terdiri atas 5 divisi. Diantaranya Pabrik beton,  TI, Turen Indah Bangunan dengan 21 Cabang se- Malang Raya, Property di 30 lokasi Malang Raya sampai Gresik, Banyuwangi hingga Papua, Hasanah Guest  House dengan 7 Cabang di Malang Raya dan  Ocean Garden. Adapun jumlah karyawannya mencapai 1.300 orang. (ans)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • H. Makhrus Turen Indah Group: Wes Wayae Masjid Dikelola Digital

Trending Now