Dampak Cuaca Terik terhadap Tanaman Padi

Admin JSN
24 Mei 2023 | 16.33 WIB Last Updated 2023-05-25T05:40:14Z

Foto tanaman padi mengalami kekeringan. Foto Sri RD

ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM: Belakangan ini cuaca terik terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

Kondisi panas ektrem ini berdampak pada segala sektor, termasuk pertanian, baik secara langsung atau tidak.

Pengaruh terik secara langsung misalnya, kerusakan tanaman, pertumbuhan akar dan pucuk tidak sempurna. Sementara pengaruh tidak langsung adalah menurunnya hasil panen, kenaikan biaya produksi dan lain sebagainya. 

Cuaca panas juga menyebabkan penurunan kesuburan tanah, padahal ini faktor utama yang berkontribusi terhadap pertanian, kehutanan, ladang. 

Berdasarkan penelitian yang penulis kutip dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), setiap 1 derajat kenaikan suhu di malam hari akan menurunkan 10 persen tingkat kesuburan padi.

Berikut dampak panas ekstrem terhadap tanaman padi sebagaimana penulis rangkum dari beberapa sumber:

1. Pertumbuhan tanaman tidak sempurna
Tanaman padi bisa tumbuh subur dan menghasilkan bulir gabah yang berisi karena saat proses fotosintesis sempurna.

Tanaman yang mengalami kekeringan karena cuaca panas atau kurang air dapat menurunkan proses fotosintesis. Akibatnya  pertumbuhan padi dan produktivitas berkurang.

2. Cuaca terik memicu berkembangnya hama
Cuaca terik selain berdampak langsung pada tanaman padi, juga memicu berkembangnya organisme pengganggu tanaman atau sering disebut hama. 

Hama yang sering muncul karena cuaca terik adalah tikus, penggerak batang dan lain sebagianya.

Cuaca panas atau hujan adalah fenomena alam yang tidak bisa dihindari, tetapi bisa diupayakan  agar tidak terlalu berdampak. Jika curah hujan tinggi mengakibatkan banjir, sedangkan cuaca panas berdampak kekeringan. Hal ini tentunya berdampak pada produksi padi.

Ilustrasi tanaman padi yang subur. Foto dokumen pribadi/Sri RD

Upaya Menghadapi Cuaca Panas Ekstrem

Untuk memperoleh produksi padi yang optimal di tengah perubahan iklim yang tidak menentu, perlu adanya upaya.

Upaya tersebut adalah:
1. Pola tanam

Pola tanam erat kaitannya dengan ketersediaan air dan pengendalian organisme pengganggu tanaman atau hama, suhu udara, bibit unggul.

Pola tanam dalam satu tahun ada 3 pola, yakni, padi-padi-palawija, 
padi-padi-padi dan pola padi- palawija-padi.

Manakah yang lebih baik? Tidak ada yang lebih baik. Tergantung dari wilayah dan iklim. Pada umumnya petani menggunakan pola tanam padi-padi-palawija. Jika ketersediaan air cukup pola tanam yang digunakan adalah padi-padi-padi. 

Jika pola tanam padi semua dalam satu tahun pertimbangkan kesuburan tanah ke depannya. Dengan pola tanam yang tidak berselang akan memengaruhi unsur hara tanah.

Jika petani bisa memilih pola tanam dengan cerdas, akan menghasilkan panen yang maksimal.

2.  Pengairan

Jika pola tanam sudah dibuat, tetapi iklim tiba-tiba berubah seperti sekarang ini, petani harus siap dengan pengairan. Pengairan bisa dari irigasi atau sumur bor.

Pada musim panas, umumnya petani akan lebih sering mengairi sawah, sekurangnya tiga hari sekali. Terlebih usia padi antara 15-51 hari. Pada usia ini air harus menggenang sekitar 2-3 cm dari permukaan tanah. Setelah beranak air cukup macak-macak.

3.  Penggunaan bibit unggul

Upaya lain menghadapi cuaca ekstrem, petani berusaha menggunakan bibit unggul yang tahan cuaca panas. 

Namun, saat ini belum ada bibit yang tahan akan cuaca ekstrem, karena sifat umum tanaman adalah memerlukan air dan sinar matahari yang cukup agar fotosintesis sempurna.

4.  Penggunaan pupuk dan insektisida

Upaya lain agar tanaman padi subur di tengah  cuaca ekstrem  adalah dengan penggunaan pupuk organik.

Namun, sebaguan besar dari petani padi belum menggunakan pupuk organik secara maksimal.
Dengan berbagai alasan, pupuk kimia masih menjadi primadona. Begitu pun dengan obat insektisida. 

Untuk membasmi hama, petani biasanya menggunakan insektisida dan alat perangkap tikus.

Perlu dihindari oleh petani adalah penggunaan obat kimia secara berlebih, juga perangkap tikus listrik.

Menjebak tikus dengan alat listrik, alih-alih tikus mati, malah banyak petani yang kena imbas, dia terjebak sendiri oleh jebakan listrik.

Dengan beberapa upaya tersebut di atas diharapkan produksi padi tetap melimpah di tengah cuaca ektrem.

Penulis: Sri Rohmatiah Djalil

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dampak Cuaca Terik terhadap Tanaman Padi

Trending Now