SAMPANG | JATIMSATUNEWS.COM: Sistem penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI di Bank BRI Cabang Sampang dan PT Pos Indonesia Cabang Sampang Madura, Provinsi Jawa Timur, amburadul serta memberi pintu kepada mafia bansos.
Hal itu terbukti setelah ditemukannya dugaan penyelewengan yang terjadi terhadap puluhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bansos, di antaranya KPM PKH yang diminta untuk membuat surat kehilangan untuk mendapatkan Buku Tabungan (Butab) dan Kartu ATM serta adanya oknum yang bisa mencairkan Bansos tanpa sepengetahuan KPM di PT Pos Indonesia Cabang Sampang.
Parahnya lagi, ada oknum BRILink juga mencairkan Bansos milik KPM tanpa sepengetahuan penerima. Hal itu terkuak setelah KPM tersebut melakukan cetak rekening koran terhadap Butabnya,” ujar Ketua pegiat MDW Sampang, Siti Farida, Kamis, 11 Mei 2023.
Bahkan, kata Siti Farida, haknya orang ODGJ masih di ambil oleh oknum yang tidak bertanggungjawab di PT Pos Indonesia Cabang Sampang dan sampai saat ini pihak PT Pos Indonesia Cabang belum bisa mempertanggungjawabkan.
Pantauan wartawan jatimsatunews.com di forum audensi yang mengahdirkan Kepala Bappeda Sampang, Kepala Dinsos PPPA, Direktur Cabang BRI Sampang, Kepala PT Pos Sampang, Kordinator pendamping PKH tersebut membuat 2 instansi Penyalur Bansos Kebingungan.
Pasalnya, Kepala Cabang BRI Sampang Rahmat Salim menyikapi hal tersebut. Ia meminta waktu untuk menelusuri fakta yang terjadi atas temuan yang disampaikan MDW.
Namun, lanjutnya, pembuatan buku rekening penerima bantuan sesuai data penerima yang diberikan BRI Pusat melalui Kemensos.
“Kami mohon waktu untuk mencari solusi dan memperbaiki karena kami perlu menindaklanjuti itu,” ucapnya dalam forum audensi.
Sementara, Kepala PT Pos Sampang Sugiono mengatakan bahwa bantuan tidak bisa dicairkan oleh orang lain yang tidak terdaftar di kartu keluarga (KK) KPM. Hal ini SOP yang berlaku di PT Pos sebagai penyalur bantuan.
"Kalaupun bukan KPM yang datang langsung ke ke Pos bantuan itu tetap bisa dicairkan asalkan diwakili oleh keluarga dalam satu KK," ungkapnya di forum audensi.
Sugiono menegaskan, bantuan milik Zaini ODGJ dicairkan oleh orang lain yang datang ke Pos dan mengaku masih famili Zaini, tetapi petugas Pos tidak mengenali secara betul dan yang bersangkutan membawa persyaratan.
“Selama petugas pos tidak mengenalinya dan mengaku kalau yang mempunyai bantuan tersebut masih keluarga maka petugas mencairkannya," katanya.
Dalam forum audiensi itu, Kepala Pos Sampang menyalahkan karena kartu keluarga (KK) milik Zaini dibawah oleh lain yang tidak dikenali oleh petugas Pos.
"Selama petugas meyakini kalau orang yang datang ke Pos mengaku keluarga KPM maka bantuan itu tetap dicairkan," tegasnya.
Mat Jusi