Ziarah Kubur ke Makam Mbah dan Buyut |
Artikel I JATIMSATUNEWS.COM: Setelah satu bulan melaksanakan Ibadah Puasa di bulan Ramadhan, kini tibalah hari kemenangannya. Umat Muslim tengah merayakan Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Sabtu (22/4/2023).
Di Indonesia, meski waktu pelaksanaan lebaran terdapat perbedaan, namun hal itu tidak lantas menjadi penghambat untuk saling menghargai satu sama lain. Sebab, Idul Fitri adalah satu momentum bagi setiap umat Islam untuk menyucikan diri, menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Sebuah tradisi yang tak dapat dipungkiri pula bagi umat muslim utamanya di Madura yang masih kental dengan adat ketimuran. Setelah Shalat Ied di Masjid, sehabis itu mulailah bersilaturahmi (bersalam-salaman) pertama kepada kedua orang tua yang masih ada, selanjutnya kepada sanak saudara, kerabat dan tetangga.
Sebab, Idul Fitri adalah satu momentum bagi setiap umat Islam untuk menyucikan diri, menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Saat momen Idul Fitri, tersebut juga terdapat sejumlah tradisi yang dilakukan, salah satunya adalah ziarah kubur.
Melaksanakan ziarah kubur adalah salah satu sunnah Rasulullah sebagaimana hadits menyebutkan:
كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا
Artinya: Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian. (HR Muslim).
Berikut bacaan doa ziarah kubur yaitu:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ
الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ
Allahummaghfìrlahu war hamhu wa ‘aafìhìì wa’fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì’ madkholahu, waghsìlhu bìl maa’ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì.
Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.”
Artinya: “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.”
“Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, istri yang lebih baik dari istrinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azabj neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.” (HR. Muslim).
Fach