Penjaga Seksi Meresahkan, Warkop Ditengarai Plus-plus Sidoarjo Tutup
SIDOARJO | JATIMSATUNEWS.COM: Sejumlah warkop dadakan yang dijaga wanita cantik berpakaian seksi di kawasan Perumahan Gading Fajar Sidoarjo hari ini tak terlihat buka lagi, Minggu 16/4/2023.
Keberadaan Warkop yang sejak pertengahan tahun 2022 mulai muncul itu telah ditutup usai adanya penolakan keras dari sejumlah warga Perumahan Gading Fajar. Mereka kompak meminta warkop tersebut ditutup karena sejumlah alasan.
Warga menilai, adanya warkop dengan penjaga seksi ini meresahkan. Apa lagi, mereka tetap buka saat bulan Ramadhan. Warga resah, sampai-sampai membentangkan banner penolakan di sekitar lokasi. Nampak di sekitar perumahan Gading Fajar terdapat 7 banner yang terpasang.
Dugaan ada layanan plus-plus ditulis warga dalam sebuah banner, diantaranya
"Warga perumahan Gading Fajar melarang warkop plus-plus berjualan sampai hari kiamat"
"Bila warkop plus-plus di Gading Fajar tetap beroperasi, kami warga dan semua Ormas akan bertindak sesuai norma agama dan lingkungan"
"Warkop plus-plus harus bersih dari desa kami. Ini Harga Mati"
Menurut informasi, warkop plus-plus ini mulai buka pukul 21.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB dini hari. Ramadhan ini, warkop tetap buka hingga sahur.
Banser NU hingga warga turun langsung meminta warkop-warkop ini ditutup. Mereka dibantu polisi untuk memberi imbauan penutupan.
_"?/-
"Warkop plus-plus di Gading Fajar ini sudah dua hari tutup. Penertiban itu dilakukan oleh petugas Satpol PP, polisi, dan warga Gading Fajar," kata Suari (42) warga Gading Fajar, Sabtu sebagaimana ditulis detik. (15/4/2023).
Tentang Warkop-warkop itu Komunitas anak muda yang mengaku sebagai tim melaku-melaku bengi ramadan berkah mencoba mengklarifikasi. Soal klesik klesik yang tengah ramai dan menjadi perbincangan hangat di lingkungan pedagang kaki lima (PKL) area Gading Fajar dusun Sepande Kecamatan Candi Sidoarjo.
"Warung-warung kopi yang sebelumnya berjajar melayani pengunjung yang hendak memesan kopi, malam ini mulai ditertibkan gaes. Termasuk pemasangan banner bertuliskan himbauan dan cuitan keras warga. Bahkan, para pemilik warkop dihimbau agar tidak berjualan lagi di tempat itu," papar komunitas tersebut
Menariknya, beberapa warga juga menolak keberadaan warkop-warkop di sepanjang jalan di area Gading Fajar itu yang ditengarai sebagai warkop plus-plus.
"Wuiich, menarik banget nich ada sebutan 'warkop plus-plus' di bulan ramadan. Tapi, kenapa baru sekarang istilah plus-plus itu muncul, bukankah keberadaan warkop-warkop itu sudah ada sejak dulu? Apakah cuman menghormati bulan ramadan ataukah selamanya keberadaannya ditertibkan," komunitas menanggapi dengan lontaran kalimat tanya yang belum ditanggapi.
Hingga berita ini diturunkan tidak ada pernyataan dari aparat terkait pertanyaan komunitas tersebut tentang kelanjutan keberadaan kafe tersebut.