ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


Mengenal Pesarean Gunung Kawi Malang

30 April 2023 | 08.20 WIB Last Updated 2023-05-02T00:38:38Z


WISATA | JATIMSATUNEWS.COM: Gunung Kawi, konon tempat mencari pesugihan terbaik di wilayah Malang. Mencari kebenarannya wartawan JatimSatuNews Kabiro Sidoarjo  Imam Syafi'i menelusuri wilayah Gunung Kawi pada Sabtu Malam 29 April 2023.

Perjalanannya pertama  sampai pada  Pesarean Eyang Djoego dan Eyang Iman Soedjono. Letaknya di area lereng Gunung Kawi Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang Jawa Timur.

Sesampai di Lereng Gunung Kawi, tepatnya di Area Makam Eyang Djoego Imam bertemu dengan penjaga Ciamsi yang  akrab dipanggil sebagai Pak Solikin. Sebuah pesan khusus disampaikan  kepada para pengunjung Pesarean Gunung Kawi terkait niat berkunjung. 


Berikut adalah kutipan pesannya. 

Salam sejahtera untuk kita semua Hom suastiastu namo budaya Salom salam Rahayu Sagung dumadi.

Disini kami termasuk karyawan pesarean yayasan Ngesti gondo gunung kawi, dan di tugaskan untuk menjaga Ciamsi. Ciamsi kalau didalam bahasa jawa namanya ugem, didalam ugem ada petunjuk/petuah/nasehat.

Para Tamu mempunyai tujuan berbagai macam. Suatu contoh untuk rejeki, usaha, jodoh, pangkat, kedudukan dan kepentingan pribadi. Supaya memohon pada Yang Maha Kuasa menurut keyakinan agama masing-masing atas perantara Kanjeng Eyang Djoego.

 Di Pesarean sini Beliau berdua lebih tepatnya disebut Kanjeng Eyang Panembahan Djoego ( Kyai Zakarya ll ) dari Kraton Surakarta PB ( Paku Buwono ) & Kanjeng Eyang RM.Iman Soedjono Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat / Jogjakarta. Trah HB l ( Hamengko Buwono l ). Trah Pakubuwono. Beliau dimakamkan di Desa Wonosari kecamatan Wonosari kabupaten Malang tepatnya di Daerah Gunung Kawi atau lereng gunung kawi.

Gunung kawi, banyak orang bilang merupakan tempat mencari pesugihan, sesuatu yang ternyata sebenarnya itu adalah mitos. Hanya saja diyakini karena banyak mengaku ada perubahan sesudah datang ke Gunung Kawi.  Mengular menjadi cerita hingga diyakini ceritanya. 

Menurut logika umum,  tempat untuk mencari pesugihan itu  memiliki beberapa persyaratan. Pertama, tempatnya mesti wingit atau angker, Kedua, jauh dari pemukiman warga dan tempat ibadah dan ketiga pasti memakan korban jiwa raga manusia dari salah satu keluarganya yang paling disayang. 

Di Gunung Kawi ketiganya itu tidak ada, karena kenyataannya disebelah makam ada Mushola  yang dibangun untuk mengakomodasi kebutuhan beribadah pengunjung waktu itu, dulunya Masjid peninggalan RM Eyang Iman Soedjono. Kemudian di bawahnya ada tempat ibadah orang-orang Tionghoa atau Chinese berupa klenteng bernama Kwan Im.  kemudian di selatan sedikit ada Masjid Agung, namanya Masjid Agung Raden Mas Iman Soedjono.

"Mangkanya banyak orang bilang kenapa digunung Kawi banyak orang bilang bisa sukses dan berhasil itu karena satu yakin,  dua tulus artinya yakin kepada yang maha kuasa menurut keyakinan agama serta kepercayaan nya dan tulus dalam beribadat, nah dari situ siapapun yang punya kepentingan atau tujuan untuk mencapai apa yang diharapkan dengan cara nyekar membeli kembang ada yang 5000 ada yg 10.000 kemudian berdoa wajib memohon kepada yang maha kuasa, dan atas perantara dari Eyang Djoego atau Eyang Iman Soedjono, kemungkinan besar berhasil," ungkap Pak Sholikin. 

Melanjutkan, diceritakan  bahwa yang pernah didengar kenapa orang Chinese atau  Tionghoa itu kok banyak yang sukses setelah di Gunung kawi Pak Sholikin menyebut ini pertanyaan umum. 

"Lha ini yang sering menjadi pertanyaan dari tamu-tamu yang lain. Kemudian saya kasih jawaban gini, kenapa orang Chinese kok banyak yang sukses. Satu, dari kepercayaan orang Chinese yang percaya penuh dengan adanya Roh leluhur, kedua rasa persaudaraan yang mengikat  adanya persatuan. Mengikat artinya barang siapa dari saudaranya orang Chinese yang mungkin ekonominya masih ketinggalan dari saudara lain akan membantu mensuplai dana, kemudian yang ketiga, orang Chinese itu jelas modalnya lebih banyak dari pada kita, nah dari situ menjadi alibi bagi orang-orang yang awam kalau di gunung Kawi menjadi tempat mencari kekayaan atau pesugihan dan sering terjadi antara pengusaha," cetusnya. 

"Katakan satu pengusaha atau bahan baku yang lainnya, mungkin berupa beras atau yang lainnya, kemudian yang satu usahanya kuliner, ketemu di gunung kawi dengan cara nyekar kemudian mereka tukar nomer handphone, terus ada keakraban menanyakan perihal dari harga bahan baku untuk kuliner, ternyata disitu sambung ahirnya bisa menjadi sukses menambah penghasilan didalam usaha ekonomi mereka masing-masing," lanjut Pak Sholikin.

"Tidak hanya itu, apalagi sebentar lagi kita menghadapi tahun politik tahun 2024. Panjenengan bisa datang di gunung Kawi nanti banyak caleg-caleg yang datang kesini me minta apa, Do'a Restu dari yang maha kuasa atas perantara Eyang Djoedo.  dan nanti di sana yang akan terkenal pasti pohon Dewandaru, kenapa kok Dewandaru. Sebenarnya dari pohon Dewandaru bisa ditarik kesimpulan bahwasanya ada filosofi tertentu yang terkandung didalamnya."

Lebih lanjut pak Solikin mengatakan, "Bagi orang awam siapa yang kejatuhan buah dewandaru akan menjadi sukses dan berhasil, tetapi itu merupakan omongan saja. Di dalamnya ada Filosofi yang terkandung cukup dalam, tamu yang kepingin usahanya cepet tembus atau berhasil bisa dengan cara semedi kalau orang dulu bilang, semedi atau meditasi sekarang cukup dzikir klo orang Islam." terang pak Sholikin

Dzikir memohon kepada yang maha kuasa kemudian di situ kejatuhan buah Dewandaru artinya perlambang apa yang diinginkan, apa yang diharapkan agar segera tembus atau terlaksana dan bisa dipenggal. Kata Dewa artinya orang pilihan atau orang terkasih, Daru kalau dalam bahasa Jawa artinya Wahyu, barang siapa yang akan kejatuhan, disitulah anda mendapatkan Wahyu.

"Demikian sedikit atau sekapursirih dari apa yang saya katakan mohon maaf apabila ada kekurangan dan ada kata yg tidak berkenan, Ahirkata Wabilahi taufik Wal hidayah Wassalamualaikum Warohmatullahi wabarokatuh," tutup Pak Sholikin 

Bagi Anda yang ingin Berlibur atau Berziarah ke Pesarean Gunung Kawi Berikut Jadwalnya :

Hari biasa pagi : 07.30-10.00

                  siang : 13.00-15.30

               Malam : 19.30-21-30


Hari Besar dan Kamis Kliwon

Pagi : 07.30-12.00

Siang : 13.30-16.30

Malam :19:30-21.30


Jika ingin mencari pemandangan indah dengan banyak spot foto, Anda bisa memilih Pecinan dan lereng gunung Kawi  sebagai pilihan. Selain itu anda akan disuguhi dengan Panorama pegunungan yang mempesona dari kejauhan seperti terlihat Lukisan Alam

Selain banyak tempat Penginapan disini juga ada yg jualan Pohon Dewandaru

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mengenal Pesarean Gunung Kawi Malang

Trending Now