Tentang hal ini Camat Puspo pada media Eddy Santoso mengatakan bahwa longsor terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Adapun Tanah yang longsor merupakan lahan perhutani KRPH Cukurguling BKPH Tosari Desa Keduwung ,Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan.
“Tanah tersebut dikontrak warga untuk digunakan sebagai lahan pertanian kentang,” kata Eddy sebagaimana ditulis Pantura7 Sabtu (29/4/2023).
Dalam penjelasannya Camat Eddy menyebut bahwa tanah yang longsor setinggi 100 meter dengan lebar 7 meter dan panjang 100 meter. Titik longsor di lereng Gunung Bromo ini berjarak sekitar 8 kilometer dari pemukiman warga.
Saat peristiwa berlangsung, 3 orang warga sedang mencangkul untuk menaman kentang. Tiga petani yang berada di bawah titik longsor ini, ikut terbawa longsor hingga masuk ke jurang dibawah tebing.
Tiga petani malang tersebut adalah Ngatimun (50) beserta anak dan cucunya, Agus Kuprit (30) dan Ravianto (15), warga Dusun Keduwung, Desa Keduwung, Kecamatan Puspo.
“Ketiga korban yang terseret longsor masuk ke jurang sepanjang 70 meter sehingga meninggal dunia. Korban sudah berhasil dievakuasi dan telah diserahkan kepada pihak keluarga,” papar Camat Eddy.
Adapun pemakaman atas para korban Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan ridwan Haris kepada JatimSatuNews menyebut dilaksanakan siang hari ini Sabtu 29/4/2023.
"Evakusi korban telah dilaksanakan dan barusan selesai pemakaman," cetus Kepala BPBD Ridwan Haris. (Ans)