TPQ Mambaul Huda yang punya santri 85 dan Madin Mambaul Huda dengan jumlah santri 65 ini di asuh oleh Ustadzah Rindah mengajarkan Baca Tulis Alqur’an Doa-doa untuk sehari-hari dan Ilmu Hukum Agama, Sejarah Islam dan Ilmu-ilmu alat cara untuk mempelajaraji Bahasa arab dan kitab-kitab kuning (gundul/tidak ada tanda bacanya).
Club Dramben Putra Sandem menampilkan suara music yang racak dan merdu dari irama alunan peralatan dramben yang beraneka ragam, serta 3 biduan yang mengiringi lagu-lagu islami dengan di hadiri para santri dan masyarakat desa Kebonrejo Kecamatan Grati Pasuruan.
Sedangkan Penampilan ke-2 Team Barongseng & Liong TJOE TIK KIONG Pasuruan Jatim yang di pimpin Bapak Yanto ini menambah antusias masyarakat untuk menonton lebih dekat, karena tidak perna menonton secara langsung dan bahkan masyarakat yang lewat di jalan raya Kebonrejo kabupaten Pasuruan itupun mengitip dan mengabadikan kegiatan ini dengan memfotonya.
Bapak Yanto selaku Pelatih dan Pimpinan Team Barongsen & Liong Tjoe Tik Kiong ini menyampaikan beberapa pendapat dan harapanya
Pertama "Dengan meningkatnya penampilan beragam budaya ini merupakan Moderasi lintas Kerukunan, perbedaan Suku, Budaya dan Agama sebagai Literasi dan Edukasi. 2. Indonesi ini kaya akan keberagaman Seni dan Budaya, kita harus saling renda hati, saling menghormati dan junjung tinggi toleransi.
Penampilan Barongseng ini mulai tampil secara terbuka setelah Rezim Orde Baru lengser, tepatnya mulai tahun 1998 mulai di undang ke Kota Malang oleh Almarhum KH.Hasyim Mujadi pada saat itu, dan pada zaman kepemimpinan Presiden KH.ABDUR RAHMAN WAHID TAH1999 BARONGSENG ini mulai bebas mengadadakan atraksi secara terbuka di khalayak umum. (S.Arifin)