MALANG I JATIMSATUNEWS.COM: Seminar ke aswajaan yang bertajuk "Peran Perguruan Tinggi berbasis pesantren dalam mencegah paham ekstrimisme" yang diadakan oleh Iai Al qolam pada Sabtu, 11 Maret 2023 kemaren berlangsung sangat hikmat. Para audient begitu semangat mengikuti acara tersebut hingga kursi auditorium tempat seminar di gelar penuh dengan peserta.
Selain temanya yang menarik, kali ini Alqolam juga menghadirkan narasumber kondang yang mempunyai jam terbang tinggi dalam usaha penentangan ekstrimisme di Indonesia. Beliau adalah Islah Bahrawi atau yang biasa disapa dengan panggilan Gus Islah. Acara di awali dengan sambutan oleh rektor 1 Alqolam yaitu KH.Muhammad Adib dan dimoderatori oleh bapak dosen Masykur Baiqunni.
Gus Islah sendiri merupakan seorang aktivis aktif yang menentang gerakan Wahabisme-Salafisme atau intoleranisme, ekstremisme, radikalisme, dan terorisme atas nama agama. Beberapa tahun belakangan, Gus Islah yang juga menjadi Direktur Jaringan Islam Moderat yang mengakibatkan beliau jarang berada di rumah bersama keluarga. Waktunya lebih banyak dihabiskan di jalanan, mengunjungi berbagai daerah di seluruh Indonesia untuk memberikan pemahaman bahwa paham-paham yang penyebarannya dimotori kelompok Wahabi-Salafi adalah penyesatan dan penuh kebohongan.
Dalam seminar tersebut beliau menuturkan bahwa forum-forum bersama mahasiswa adalah forum yang disukainya. Beliau juga menjelaskan secara gamblang bahwa Radikalisme tidak hanya identik dengan perlawanan dengan negara. Bahkan tokoh-tokoh radikal yang ada saat ini merupakan orang yang cinta kepada tanah airnya.
Pria kelahiran Bangkalan, Madura, pada 21 April 1971 dari pasangan H Bahrawi Qorib dan Hj Faizah Zayyadi ini juga menjelaskan asal usul masuknya ajaran Wahabi di Indonesia. Menurutnya, Wahabi masuk di Indonesia bukan tanpa ketidak sengajaan, melainkan ada unsur politik yang melatar belakanginya. Itu sebabnya, kenapa 99,9% terorisme yang tertangkap di Indonesia itu berpemahaman Wahabi.
Pria yang pernah diundang di acara Indonesia lawyer club di tvOne ini juga menjelaskan secara gamblang bahwa ajaran-ajaran Wahabi itu dibuat berdasarkan pesanan dari orang yang mempunyai tujuan untuk hal itu. Untuk itu beliau menegaskan untuk selalu berhati-hati dengan ajaran sesat ini, dan jangan sampai terjerumus kedalamnya.
Di akhir seminar, beliau mempersilahkan audience untuk bertanya. Dan beliau hanya mampu memberi 1 kesempatan bertanya kepada audience di karenakan keterbatasan waktu yang beliau miliki. Kemudian seminar ditutup dengan foto bersama para dosen dan pemberian cindera mata dari Iai Alqolam. Muwafiq