ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


Menapaki Jejak Para Sesepuh Di Makam Mbah Samber Nyawa Dan Mbah Kendil Wesi

16 Maret 2023 | 08.19 WIB Last Updated 2024-10-29T13:05:12Z



ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM

Sebuah Dusun Telebuk Desa Lemahbang kecamatan Sukorejo Yang Penuh dengan Keasrian yang disuguhkan dengan view Pegunungan Arjuna dan Gunung Penanggungan Juga Persawahan serta mata air yang melimpah ruah yang kaya Sumber Daya Alamnya ternyata Banyak peninggalan leluhur yang sering diabaikan oleh masyarakat sekitar.

ternyata banyak sekali arca yang pernah ditemukan diarea persawahan juga jejak kekunoan seperti makam Mbah samber nyawa Dan Mbah Kendil Wesi yang terdapat ditengah-tengah area kampung Dusun Telebuk yang konon katanya makam itu sudah ada sebelum kampung itu berdiri yang menariknya lagi masyarakat sekitar menyembutnya dengan istilah Makam Mbah Congkop yang lebih Familiar Dengan Penduduk sekitar.

Menurut penuturan Sarkub atau youtuber Sarkub Channel bawah makam Mbah samber nyawa Dan Mbah Kendil Wesi itu merupakan keturunan dari kerajaan Mataram yang telah lama Hijrah dari ujung kulon ke ujung Timur beliau Dan keluarga besarnya mendirikan saung itu sampai menjadi desa.

Asal usul Dusun Telebuk sendiri Berasal dari Pangeran Kebo Suwayuwo yang ingin mempersunting putri Jawi dengan syarat apabila ingin melamar putri Jawi harus dibuatkan Sumur yang sedalam lautan. 

Tanpa berpikir panjang Kebo Suwayuwo sanggup dengan syarat putri Jawi tersebut ditengah-tengah pembuatan sumur yang dalam tiba-tiba putri Jawi memanggil pangeran kebo Suwayuwo yang berada didalam perut bumi tersebut yang tak terdengar oleh siapapun   

Disitulah momen yang tepat untuk melakukan aksinya putri Jawipun segera memerintahkan prajuritnya untuk mengkubur hidup-hidup Kebo Suwayuwo dengan Bebatuan yang ada permukaan tanah tersebut sehingga kebo Suwayuwo pun terkubur didalam lubang sumur yang dalam.

Sebagai seorang pangeran yang sakti mandraguna dikubur sedalam itupun kebo Suwayuwo masih bisa keluar dari sumur Maut yang amat dalam dengan kesakitannya sehingga terjadilah Bebatuan yang terbang melayang ke langit-langit .

Batu yang pertama jatuh didesa sekitar dengan nada Buk-buk sebanyak 3 kali sehingga jadilah desa itu menjadi Dusun Telebuk,Batu yang kedua jatuh didesa tetangga dengan ukuran bulat-bulat atau istilah kata orang Jawa bunder-bunder jadilah dusun Bunder,dan Batu yang terakhir jatuh diwatuagung dengan batu yang paling Besar jadilah Desa watu Agung atau Batu Besar yang Jatuh ditengah-tengah Desa itu Maka jadilah Desa itu Dengan Sebutan Watuagung yang ikut Kecamatan Prigen kabupaten Pasuruan.(SM)



Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Menapaki Jejak Para Sesepuh Di Makam Mbah Samber Nyawa Dan Mbah Kendil Wesi

Trending Now