BANGKALAN | JATIMSATUNEWS.COM: Warga kecamatan Blega kabupaten Bangkalan bersorak setelah listrik kembali hidup pada Ahad (19/03/23). Sebenarnya mereka sudah memiliki kesiapan dan antisipasi menghadapi kondisi tersebut, mengingat di pulau Madura masih diberlakukan pemadaman listrik secara bergilir. Namun, tetap saja pemadaman kali ini terasa lebih memprihatinkan. Tidak sedikit warga yang mengeluh karena totalitas aktivitas mereka tersendat.
"Entah kapan listrik menyala. Untungnya punya genset. Walaupun 50 ribu pertalite nya untuk lima jam. Bukan hemat namanya, tapi karena mati lampu yang ada malah zonk," tulis salah satu warga yang diketahui tinggal di jl Lomaer, kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, Madura.
Dilaporkan pada salah satu kontributor JSN, bahwa listrik mati mulai Sabtu (18/03/23). Penyebabnya setelah diselidiki ternyata karena ada satu tiang PLN yang roboh. Ditelusuri lebih lanjut, tower tersebut roboh karena diterpa hujan angin yang akhir-akhir ini sering melanda daerah sekitar kecamatan Blega.
"Mati lampu sejak jam 1 siang bersamaan dengan hujan angin. Hujannya gak lama. Sore sudah berhenti. Cuma ada tiang listrik roboh. Jadi listrik belum hidup," jelasnya.
Jelas saja mati listrik kali ini lebih terasa seperti menghadapi bencana, dibanding mati listrik karena pemadaman bergilir. Mati listrik bergilir hanya berlaku 3 jam. Sedangkan mati listrik hari itu berjalan selama 29 jam.
"Alhamdulillah akhirnya hidup juga. Terharu rasanya setelah 29 jam mati lampu," tulis akun berinisial LN pada akun media sosialnya setelah listrik kembali menyala pada pukul 18.40 WIB.
(edelweis)
