SIDOARJO | JATIMSATUNEWS.COM – Program pemberdayaan santri mandiri tahun ini mulai dilakukan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Ratusan santri dari berbagai pondok di Sidoarjo dilatih dan dibekali pengetahuan dasar berwiraswasta. Selama dua hari (8-9 Maret), Mereka digembleng Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Sidoarjo Bimbingan Teknis/Bimtek management usaha bagi wirausaha baru santri di Hotel Royal Tretes View Prigen Pasuruan.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menyampaikan, pemberian bekal bagi santri tersebut merupakan upaya pemerintah dalam mendorong kemandirian para santri agar memiliki bekal selain pengetahuan tentang agama. Mereka akan dibekali ilmu mengatur usaha agar bisa berjalan baik. Tidak hanya itu mereka juga akan diajak tinjau lapangan ke sejumlah ponpes yang telah berhasil mengembangkan unit usaha yang dikelola para santri. Salah satunya adalah Ponpes Sidogiri Pasuruan yang berhasil memiliki usaha air mineral merk Santri.
“Santri harus hebat disegala bidang. Selain menguasai ilmu agama, santri juga harus menguasai ilmu keterampilan dan keahlian,” katanya.
“Bekal ilmu wirausaha itu penting untuk bekal usaha di dunia. Apalagi diera digital saat ini. Santri harus dapat beradaptasi. Santri harus berinovasi untuk dapat mengikuti perkembangan jaman. Bila tidak, akan tertinggal dan tergerus oleh perubahan jaman,” tambah Gus Muhdlor.
Putra KH. Agoes Ali Masyhuri pengasuh Ponpes Progresif Bumi Sholawat itu berharap santri pada jaman sekarang tidak hanya pintar agama, namun juga harus bisa menguasai bagaimana berwirausaha dalam segala bidang. Salah satunya yaitui santri dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
“Tidak tergantung orang lain. Oleh karenanya wirausaha baru santri diharapkan dapat mengembangkan skill. Selain itu dapat menciptakan terobosan baru dalam berusaha,” jelasnya.
Menurutnya santri saat ini harus akrab dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Untuk itu dimintanya pendirian dan pengelolaan wirausaha baru dapat mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Hal itu penting untuk dapat survive sebagai seorang wirausaha baru.
"Kalian harus tetap kreatif dan inovatif dalam menghadapi setiap perubahan, pengelolaan wirausaha sebisa mungkin harus bisa mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini,"pintanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Sidoarjo Muhammad Edi Kurniadi berharap melalui Bimtek akan menambah pengetahuan dan skill dalam menciptakan dan mengembangkan usaha. Dikatakannya menjadi seorang pengusaha tidak hanya bermodal uang. Namun kemampuan dasar perlu dimiliki agar bisnis mampu bertahan disegala tuntutan jaman.
Untuk itu ia meminta kepada peserta Bimtek untuk dapat memanfaatkan Bimtek kali ini secara optimal. Ia berpesan agar dapat menyerap dan menggali ilmu dari para narasumber kegiatan Bimtek tersebut.
"Manfaatkan kesempatan ini untuk memperoleh ilmu kewirausahaan sebagai dasar pengetahuan dalam mendirikan usaha, dengan ilmu yang benar, jalannya usaha akan menjadi lebih baik dan berkembang, mudah-mudahan melalui Bimtek kali ini akan muncul wirausaha-wirausaha baru serta startup yang siap bersaing dan mampu membawa peningkatan perekonomian masyarakat Sidoarjo,"pungkasnya. (Git/Ir/im)