SIDOARJO JATIMSATUNEWS.COM: Penolakan pengukuran tanah milik Djulaikah (alm) oleh Mariyam yang merupakan anak Badriyah (alm) di Desa Dukuh Tengah Kecamatan Buduran berbuntut panjang.
Keluarga anak dari Djulaikah akan menempuh jalur hukum. Bahkan anak dari Djulaikah mencurigai adanya oknum pemerintahan Desa Dukuh Tengah terlibat kongkalikong dengan anak Badriyah.
Hal ini disampaikan di salah satu anak Djulaikah menurut dia, ada informasi Kasun Dukuh Tengah tidak berani melakukan pengukuran lantaran belum ada kesepakatan dengan anak dari Badriyah terkait batas batas tanah. Anak-anak Djulaikah curiga Pemdes Dukuh Tengah berpihak pada anak Badriyah.
Belum lagi adanya dugaan manipulasi data sehingga pihak yang tidak berhak atas tanah itu tiba-tiba bisa melakukan klaim.
Sebelumnya, Kades Dukuh Tengah Chusnul Arafiq membantah pihak tidak berani melakukan pengukuran.
"Kami bukan tidak berani melakukan pengukuran tapi karena belum ada kesepakatan dengan Mariyam," tegas Chusnul.
Namun ketika dihubungi kembali awak media JSN, yang berangkutan tidak membalas chat dan menolak mengangkat telepon.
Sementara Carik Desa Dukuh Tengah, Risaudin Asgaf ketika dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan, pemerintah desa sudah berupaya untuk mendamaikan.
“Sudah tiga kali didamaikan. Rencananya minggu depan ada agenda dari desa untuk mediasi lagi," kata Risaudin. (Tim/Red)