Peresmian BLKK Ponpes Al Ihsan Tempurrejo, Bupati Ngawi: Peserta Akan Mendapatkan Mesin Jahit Gratis
NGAWI I JATIMSTUNEWS.COM: Dalam rangka Peresmian Gedung Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Ponpes Al Ihsan Tempurrejo (21/02/2023) Selasa pagi, disambut antusias oleh para peserta yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan menjahit.
"Alhamdulillah kami bisa berupaya mengembangkan sarana pondok, yang telah diwariskan oleh leluhur untuk kegiatan amal usaha. Berbagai bangunan, seperti yang terletak di paling utara itu adalah Madin, yang telah diresmikan oleh Bapak Muhajirin Effendi selaku Mentri pendidikan dan Kebudayaan pada masa itu. Kemudian ada Masjid Jami Al Ihsan yang waktu itu dihadiri dan diresmikan oleh Bupati Ngawi, yang mana sampai saat ini, terasnya belum jadi atau belum ada," jelas H. Daris Wibowo M.Ag dengan sedikit kelakar pada akhir kalimatnya.
Diketahui H. Daris Wibowo M.Ag adalah pimpinan pondok pesantren Al Ihsan Tempurejo, setelah mengucapkan selamat datang dan rasa terima kasih, beliau menyampaikan beberapa hal terkait bangunan-bangunan yang telah didirikan dan merupakan amal usaha lembaga Muhammadiyah.
"Rangkaian acara dimulai dari jam 11 pagi dan selesai pada jam 12 siang. Untuk penandatanganan prasasti dan pemotongan pita dilakukan pada pukul 12:05 WIB,"jelas salah satu peserta yang telah lulus angkatan dua dari BLKK Ponpes Al Ihsan Tempurrejo kepada Jatimstunews (21/02/2023).
Acara dimulai pada pukul 11 pagi dengan Pembukaan, dilanjutkan dengan Menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama, Pembacaan ayat suci AlQuran oleh santri ponpes Al Ihsan, Ananda Aurelia, kemudian Pembacaan Doa oleh Ustadz Buchori SAg, dan dilanjutkan dengan sambutan oleh mudir pondok pesantren H Daris Wibowo M.Ag, disusul sambutan dari Bupati Ngawi, dan ditutup dengan Penutup pada jam 12 siang.
"Berikutnya kami bisa membangun BLKK sebagai sarana pondok pada tahun 2020. Sampai saat ini, kita sudah melaksanakan periode pelatihan sebanyak 3 angkatan. Untuk pesertanya tidak hanya di sekitaran kecamatan Widodaren saja, melainkan juga tersebar sampai di kabupaten Sragen. Mereka bisa ikut pelatihan tata busana di sini," ungkap Daris.
Beberapa alumni pelatihan dari BLKK Ponpes Al Ihsan Tempurrejo memang berasal dari berbagai kecamatan yang ada di Ngawi, seperti; Widodaren, Mantingan, Kendal, Kedunggalar, Sine, Jogorogo, bahkan ada yang berasal dari Sragen Jawa Tengah.
"Ada harapan dari masyarakat supaya pelatihan ini bisa berkesinambungan terus. Mestinya Dinasker bisa bersinergi dengan balai latihan kerja. Agar masyarakat bisa mendapatkan manfaat," lanjut Daris.
Menurut keterangan pimpinan pondok pesantren Al Ihsan Tempurejo, BLKK juga telah melakukan kerjasama dengan beberapa sekolah, seperti dalam program double track. Namun, tetap disarankan agar perkembangan progress tetap dilakukan, agar manfaatnya di masyarakat semakin banyak dan semakin baik.
Tak hanya itu, Daris juga mengisahkan mengenai sejarah pembangunan asrama santri yang dibangun pada tahun 1960. Selanjutnya meskipun sudah berumur 63 tahun, tetapi sampai sekarang belum ada perubahan terhadap kontruksi bangunannya. Selain pengecatan pada pagar dan perbaikan yang tak banyak. Dia berharap agar tempat yang digunakan oleh santri, lekas bisa diperbarui dan diperbaiki, demi kenyamanan dan kelancaran belajar para santri.
"Maturnuwun sanget atas undangannya. Alhamdulillah saya bisa tahu secara pasti jalan menuju kesini belum baik. Nanti secepatnya Njngan ajukan proposal. Semoga tahun ini bisa dikerjakan. Karena Pemda komit untuk pendidikan," kata Ony.
Diketahui bahwasanya ponpes Al Ihsan memang berada di lingkungan masyarakat, yang jalan atau aksesnya sudah rusak dimakan usia. Seperti jalan menuju kompleks perguruan Muhammadiyah Tempurrejo, yang kondisinya hancur, karena sering dilewati oleh angkutan.
"Debunya beterbangan menuju kamar santri pada musim kemarau, barangkali ada perhatian, bisa diberi bantuan perbaikan jalan agar semakin baik. Demikian masyarakat bisa lebih lancar.
Saya kira ini curhatan yang perlu kami sampaikan. Selanjutnya nanti kami harap, Bapak Bupati meresmikan BLKK dan memberikan pencerahan terhadap amal usaha yang kami kelola, juga arahan, agar kami bisa melahirkan para santri yang baik," tutur Daris.
Bupati Ngawi menyampaikan kalau Tempurejo adalah tempat lahirnya para guru-guru yang telah banyak sekali berjasa dalam mencerdaskan anak bangsa Indonesia.
"Menurut saya, bukan hal yang pas, kalau disebut sebagai amal usaha, karena pembangunan Muhammadiyah memang paling banyak di dalam bidang pendidikan. Sanes amal usaha, tetapi amal kebaikan," ungkap Ony.
Ony menjelaskan kalau peran para guru sangat besar, terkait pendidikan karakter, akhlak, dan akademik. Maka kalau disebut sebagai amal usaha atau kalau dihitung dengan uang, hal tersebut cenderung keliru, karena jasa para guru itu tidak terhingga.
Dalam hal pendidikan, pemerintah kabupaten Ngawi membuat komitmen baru. Di mana dahulu siswa sekolah harus mengikuti 6 hari pembelajaran, maka sekarang menjadi hanya 5 hari pembelajaran.
"Ketika pulang sekolah waktunya hampir sama dengan orang tua pulang kerja. Sehingga anak kita pulang itu barengan atau bersamaan dengan orang tua. Karena kalau anak-anak tidak didampingi dengan bijak, maka tantangan ke depannya akan lebih sulit," terang Ony.
Hal ini menanggapi laporan dari Kemendagri, di mana pada tahun 2022, perizinan nikah pada usia anak telah melebihi 200 kali. Sementara Ngawi menempati nomor 30-an di wilayah Jawa Timur.
"Dan anak kita yang hamil di luar nikah itu sudah lebih dari 60 anak per tahun.
Agar pola asuh menjadi semakin bagus.
Agar anak kita bisa berada di dalam koridor atau rel yang lurus. Semoga dengan pondok, sekolah penuh ini, kita bisa mengurangi dampak dari kenakalan remaja," kata Ony menjelaskan tentang kebijakan terkait 5 hari pembelajaran, dengan tambahan jam pelajaran.
Selain itu, peran dan tanggung jawab orang tua serta guru sangatlah besar. Di mana guru sebaiknya menyampaikan kepada orang tua, tentang perlunya
Kedekatan emosional antara orang tua dan anak.
Selanjutnya Ony menjelaskan tentang lahan 1800 ha di Ngawi yang akan digunakan sebagai kawasan industri, untuk pekerja formal, yang membutuhkan hardskill dan softskill. Setelah menyampaikan harapannya terkait BLKK untuk kebermanfaatannya di dalam masyarakat.
"Segera disiapkan proposalnya untuk menindaklanjuti pemberian mesin jahit kepada alumni BLKK," kata Kundari selaku kepala Desa Banyubiru setelah mengetahui kalau Bupati Ngawi, akan segera memberikan ACC terkait alumni BLKK yang membutuhkan bantuan modal atau mesin jahit, agar bisa berwirausaha di rumah.
Acara ditutup pada pukul 12:10 WIB, kemudian Bupati melakukan tinjauan gedung asrama putri yang terletak di sebelah timur gedung BLKK Ponpes Al Ihsan Tempurrejo.
"Terima kasih kami ucapkan atas partisipasinya dan mohon apabila ada kekurangan di dalam pembagian acara, karena kami harus menyesuaikan dengan jadwal pak Bupati. Untuk menindaklanjuti tentang pernyataan pak Bupati tentang bantuan mesin jahit, akan secepatnya kami tindak lanjuti," jelas Pudio Iqbal Prayogi selaku pimpinan BLKK.
Selain Ony Anwar Harsono, acara peresmian juga dihadiri oleh Camat Widodaren, kepala desa Kedunggudel dan Banyubiru beserta perangkat, Kepala Dinas PU PR, Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Ngawi, Anggota Forkopimcam kecamatan Widodaren, dan tamu undangan. (Qony)