Peduli terhadap Lingkungan dan tata kelola Sampah, Mahasiswa Kelompok 9 KKN-T D20 Unira Malang adakan Forum Grup Diskusi bersama Ibu – Ibu PKK Desa Palaan.

Eko Rudianto
20 Februari 2023 | 19.59 WIB Last Updated 2023-02-20T12:59:00Z


Laju pertambahan penduduk yang semakin meningkat, turut berpengaruh pada jumlah sampah yang dihasilkan. Perkembangan industri dan teknologi juga dapat membawa dampak negatif, salah satunya menambah volume, jenis, dan karakteristik sampah yang semakin beragam. Masalah persampahan sudah menjadi masalah yang kritis di Indonesia. Hal ini diperparah dengan semakin banyaknya kota besar yang kehabisan lahan untuk tempat penimbunan akhir, sampai dengan desa dan pulau kecil yang kebingungan mengelola sampahnya. Hal tersebut menyebabkan sampah banyak dibuang ke perairan atau dimusnahkan dengan pembakaran. Meski sudah dilakukan berbagai upaya, penanganan sampah hingga saat ini masih tertumpu di tempat pemrosesan akhir (TPA) atau tempat pembuangan ilegal. 

Sampah, bukan hanya merupakan tanggung jawab pemerintah saja, namun juga menjadi tanggung jawab masyarakat.  Kolaborasi dan gerakan masyarakat dari lingkup paling kecil dapat menjadi solusi dalam menangani permasalahan sampah. Berangkat dari kepedulian agar masyarakat memiliki kesadaran untuk ikut andil dalam pengurangan dan penanganan sampah, Mahasiswa kelompok 9 KKN-T D20 Unira Malang 2023 mengadakan Forum Grup Diskusi dengan Tema “Booklet Opisa (Olah Pisah Sampah berbasis kode QR untuk mewujudkan Green Community di Desa Palaan”. Diskusi ini diadakan pada Jum’at (10/02/2023). Kegiatan Forum Grup Diskusi ini berlangsung di Balai Desa, Desa Palaan, diikuti sebanyak 25 peserta dari ibu – ibu PKK di Desa Palaan.

Kegiatan Forum Grup Diskusi ini dibuka oleh Dr. Yulia Eka Yanti M.Pd selaku Dosen PGSD Unira Malang sekaligus sebagai pembicara pada Forum Grup Diskusi Olah Pisah Sampah. Beliau mempresentasikan terkait dengan Sistem Pengelolaan Sampah yang sudah berjalan di Indonesia. Booklet Opisa (Olah Pisah Sampah) berisi mengenai  berbagai macam teknik pengolahan sampah, yang dapat digunakan sebagai alternatif informasi yang dapat memberikan pengetahuan menuju “zero waste life style”.

Dr, Yulia Eka Yanti menjelaskan bahwa sampah dibedakan menjadi tiga jenis yaitu, sampah organic, sampah anorganik, dan bahan berbahaya dan beracun (B3). Sampah Organik merupakan sampah yang dapat terurai dengan sendirinya dan cepat membusuk. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang sukar terurai dan tidak sukar membusuk. Sampah ini perlu penanganan khusus alam pengeolahannya yaitu dengan cara reuse, reduce, dan recycle.  Pada sampah B3 merupakan sampah dengan bahan – bahan berbahaya dan beracun yang dapat merusak kesehatan dan lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pertanyaan dari peserta forum grup diskusi ini menjadi polesan akhir dari kegiatan tersebut, ibu- ibu yang bertanya mendapat  bingkisan kecil yang telah disiapkan oleh pemateri sebagai bentuk apresiasi terhadap penanya. Kegiatan forum grup diskusi tersebut di akhiri dengan foto bersama. Dengan adanya kegiatan ini di harapkan akan ada kolaborasi nyata, tidak hanya berhenti di konsep saja, karena pengelolaan sampah yang baik adalah tanggung jawab kita bersama”, Ucap Dr. Yulia Eka Yanti M.Pd, saat menutup diskusi.

Penulis: Mahmudah Q Syifa dan Tim

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Peduli terhadap Lingkungan dan tata kelola Sampah, Mahasiswa Kelompok 9 KKN-T D20 Unira Malang adakan Forum Grup Diskusi bersama Ibu – Ibu PKK Desa Palaan.

Trending Now