Menggelar lakon "Langit Mendung Bumi Ponorogo", grup pimpinan Bambang Sugeng ini memukau perhatian penonton sampai akhir acara. Kisah ini merupakan adaptasi dari lakon "Suminten Edan", menceritakan Suminten, putri Warok Surogentho yang sudah dijodohkan dengan Raden Mas Broto, putra Adipati Trenggalek, menjadi gila karena sang pujaan hati justru menikahi Cempluk, putri Warok Suromenggolo.
Yang menarik, seluruh anggota grup ludruk Warna Budaya mayoritas adalah warga Kelurahan Pagesangan, dari berbagai usia.
Beberapa diantaranya sudah berkecimpung lama di kesenian ludruk, misalnya Endang Kenji, yang juga pemilik Srikandi Salon di Jl Pagesangan Mulya.
Grup ini berdiri tahun 2016 dan secara rutin mengadakan latihan bertempat di balai kelurahan.
Menurut Bambang, masyarakat Pagesangan sangat antusias dengan keberadaan grup ludruk ini. Terbukti setiap mengadakan pentas, selalu padat dihadiri warga. Bahkan juga ikut membantu mempersiapkan kebutuhan pementasan.
Beberapa bulan lalu menggelar pentas ludruk dengan menggaet mahasiswa Unair dan Ubhara sebagai kru dan pemain.
"Walaupun tidak ada tanggapan pentas, tapi secara rutin kami adakan pentas sendiri, baik di balai kelurahan maupun di lapangan Pagesangan" ujar Bambang, yang juga Ketua LPMK Kelurahan Pagesangan.***(Sas)
