MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Program Pengabdian Kepada Masyarakat Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa STIT IBNU SINA Malang Dengan STIBADA Surabaya Mengadakan Parenting Tentang Pola Asuh Guru Dan Orang Tua Dalam Membentuk Karakter Anak Di Era Digital
Kamis, 5 Januari 2023.
Dosen dan Mahasiswa STIT Ibnu Sina berkolaborasi dengan STIBADA Surabaya melaksanakan program pengabdian masyarakat di wilayah Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Dilakukan dalam upaya mewujudkan desa ramah perempuan dan peduli anak yang salah satu indikatornya adalah adanya pola pengasuhan yang baik.
Bertempat di RA Al-Hidayah kegiatan pengabdian kali ini mengusung tema“Parenting Pola Asuh Guru Dan Orang Tua Dalam Membentuk Karakter Anak Di Era Digital.”
Acara tersebut dihadiri peserta dari para guru dan Wali Murid RA yang berjumlah sekitar 120 peserta. Turut hadir pada kesempatan tersebut Pimpinan Yayasan dan Kepala Kepala Sekolah RA AL- Hidayah Fatin Furoida, S.Ag dan Hj. Siti Fatimah, S.Ag
Tim Pelaksana pengabdian menghadirkan dua pemateri, yaitu Dr. Noer Rohmah, M.Pd.I dari STIT Ibnu Sina dan Dr. Anita kastoer, M.Pd dari STIBADA dengan moderator Ramadhanisnaini M,Pd dari STIT Ibnu Sina.
Sekitar jam 08.00 WIB para wali murid RA telah berdatangan dan acara dimulai pada jam 08.30 WIB.
Acara dimulai dengan pembacaan ayat Al-Qur’an oleh mahasiswa STIT IBNU SINA, lalu di lanjutkan dengan menyayikan bersama lagu kebangsaan Indonesia raya dan dilanjutkan dengan lagu yalal Wathon.
Dr. Noer Rohmah selaku narasumber pertama membawakan tema “Model pola asuh anak”.
Dalam penjelasan nya, beliau menjelaskan bahwa ada tiga macam model pola asuh. Yang pertama , pola asuh otoriter. Adalah pola asuh orang tua dalam membentuk kepribadian anak dengan cara menetapkan standar mutlak harus dituruti. Biasanya dibarengi dengan ancaman- ancaman.
Yang kedua adalah pola asuh permisif, adalah Pola asuh yang dilakukan dengan cara memberikan pengawasan yang sangat longgar dan memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang cukup darinya.
Yang ketiga adalah pola asuh demokratis, yaitu Pola asuh yang dilakukan dengan cara memprioritaskan kepentingan anak yang bersikap rasional atau pemikiran atau pola asuh orang tua yang bercirikan adanya musyawarah, kebebasan yang terkendali, pengarahan dari orang tua serta perhatian dan bimbingan orang tua yang cukup.
Ketiga model pola asuh tersebut sudah barang tentu memiliki dampak atau pengaruh pada perkembangan kepribadian anak, sehingga orang tua maupun guru harus lebih hati2 dalam penerapanya.
Materi berikutnya disampaikan Dr. Anita mengenai tentang Pola asuh orang tua terhadap anak-anak untuk mencetak karakter yang diharapkan oleh orang tua dan guru.
Anak zaman dulu itu suka bermain keluar dan tidak suka diam di rumah, akan tetapi di zaman sekarang, anak suka bermain keluar rumah itupun masih membawa HP dan kalaupun diam dirumah itu juga disibukan dgn hp.
Gadget sudah menjadi hal yang lumrah dan orang tua tidak bisa melarang anaknya untuk tidak menggunakan gadget, karena memang sudah zamannya menggunakan teknologi, seperti ketika pandemi kemarin para siswa di paksa untuk belajar menggunakan hp, dll.
Dengan demikian maka orang tua harus memahami bagaimana cara mengatur pemakaian gadget oleh anak agar tetap bisa positif, tidak melampaui batas dan menjadi ketergantungan.
Acara tampak berlangsung santai dan peserta tampak antusias dalam menyimak paparan para pemateri.
Di akhir acara beberapa wali murid berkesempatan untuk bertanya dan menyampaikan persoalan untuk didiskusikan dengan para pemateri. Acara kemudian ditutup pukul 11.30 WIB.
Kegiatan pengabdian ini merupakan rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan kedua lembaga STIT Ibnu Sina Malang dan STIBADA di desa Pandansari yang mengambil tema besar: Mewujudkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak. Dengan upaya membina masyarakat untuk memahami parenting yang benar, diharapkan akan berdampak pada meningkatnya kepedulian orang tua akan pentingnya membangun karakter anak yang sesuai dengan eranya saat ini. Ans/Noer