Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Malang (LPP UM), berharap semua lembaga kebencanaan yang hadir memberikan sumbangsih
"kami mengharapkan sumbangsih masukan, dari bapak, ibu yang tentunya sudah perngalaman terjun dilapangan maupun konsep dan yang berpengalaman koordinasi nasional atau mungkin internasional" Ujar Prof. Dr. Markus Diantoro M.Si
Kehadiran TRCC UM disambut bagi oleh semua instansi penanggulangan bencana yang ada di Kabupaten Malang dan Kota Malang, karena ini sebagai implementasi dari pentahelic penanganan kebencana.
“Kami mengucapkan selamat atas dibentuknya TRCC UM, kedepannya kami dari BPBD Kota Malang siap mendukung, misalnya untuk pelatihan peningkatan kapasitas relawan” ujar Drs. Prayitno Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang.
Tak hanya BPBD Kota Malang, semua juga memberikan selamat dan masukan, salahsatunya yang menarik adalah dari Forum Pengurangan Risiko bencana, pria yang akrab dianggap mbah darmo dari Jangkar Kelud tersebut mengingatkan terhadap fokus penanaganan kluster dan nama TRCC itu sendiri.
“selain itu bisa dipertuimbangkan terkait nama, karena dalam semua instansi memiliki TRC, agar tidak membingungkan ketika dilapangan”. Ujar Mbah Darmo Sekjend FPRB Jatim
TRCC sendri merupakan akronim dari Tim Reaksi Cepat Cakrawala Universitas Negeri Malang, disamping itu dokter farid yang merupakan dokter poliklinik UM juga mengusulkan ada opsi pergantian nama TRCC agar tidak menimbulkan kerancuan dikemudian hari dilapangan.
Di penghujung acara, purna Kepala Pusat (kapus) Lingkungan, Mitigasi dan Kebencanaan (PMLK LPPM UM) menyampaikan bahwa semua penangananbencana harus dilakukan oleh semua orang, oleh karena itu harus ada mata kuliah kebencanaan di Universitas Negeri Malang.
Setelah adanya kegiatan audiensi ini, pihak PLMK LPPM UM akan mengadakan diskusi internal guna menindaklanjuti kegiatan ini.