ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


Program Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen Dan Mahasiswa STIT Ibnu Sina Malang Kolaborasi Dengan STIBADA Surabaya Siap Wujudkan Desa Ramah Perempua Dan Peduli Anak

Anis Hidayatie
04 Januari 2023 | 14.45 WIB Last Updated 2023-01-04T09:27:46Z
Program Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen Dan Mahasiswa STIT Ibnu Sina Malang Kolaborasi Dengan STIBADA Surabaya Siap Wujudkan Desa Ramah Perempua Dan Peduli Anak 

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Senin, 02 Januari 2023, bertempat di balai desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang, STIT Ibnu Sina Malang dan STIBADA Surabaya menyerahkan 35 mahasiswa dan 14 dosen untuk melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat di desa tersebut.

Acara serah terima dihadiri langsung oleh kedua pimpinan lembaga, yaitu Ketua STIT Ibnu Sina Malang Ibu Dr. Noer Rohmah, M.Pd.I; Ketua STIBADA Surabaya Ibu Lili Musyafa’ah, M.Pd; dan Kepala Desa Pandansari bapak Ahmad Zainul Abidin, S.Ag; serta beberapa dosen dari kedua institusi. 

Dimulai pukul 09.30 WIB, acara dibuka dan diawali dengan sambutan dari ketua STIT Ibnu Sina Malang. Dr. Noer Rohmah, M.PdI selaku ketua STIT Ibnu Sina Malang dalam sambutannya mengatakan bahwa pelaksanaan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa STIT Ibnu Sina Malang yang berkolaborasi dengan STIBADA Masa Surabaya  sengaja mengusung tema “Mewujudkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak". Ini dalam rangka ikut ambil bagian dalam mensukseskan program Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Peduli Anak ( Menteri PPPA) yang dalam tahun 2022 telah mendorong percepatan implementasi desa ramah perempuan dan peduli anak. 

Di samping itu juga melanjutkan program Dinas P3A Kabupaten Malang yang sebelumnya juga melakukan pelatihan yang bertujuan untuk menghapus tindakan kekerasan terhadap anak dan perempuan. Dr. Noer Rohmah juga menuturkan bahwa dari sepuluh indikator desa ramah perempuan dan peduli anak yang dicanangkan oleh Menteri PPPA, dalam program pengabdian yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa kali ini hanya melakukan tujuh (7) target saja, yang kesemuanya di implementasikan dalam beberapa pelatihan yakni; 1) pelatihan kader parenting skill, 2) pelatihan kader keluarga sakinah, 3) pemberdayaan perempuan dan wirausaha, 4) Seminar anti kekerasan terhadap perempuan dan anak (termasuk menghapus perdagangan anak), 5) Sosialisasi pencegahan pernikahan usia dini, 6) Gerakan Wajib PAUD untuk anak usia dini. 

Dari beberapa pelatihan maupun seminar yang dilakukan tersebut harapannya adalah ke depan agar bisa terwujud desa yang benar-benar ramah terhadap kaum perempuan dan memiliki kepedulian tinggi pada anak. Sambutan berikutnya dari ketua STIBADA Surabaya Lili Musyafa’ah, M.Pd. Dalam sambutannya,  Lili menekankan agar pada kegiatan KKN tersebut, mahasiswa dapat memiliki dan menerapkan 4C, yakni Communication, Collaboration, Creativity, dan Critical Thinking. 

Communication artinya mahasiswa harus mampu menjalin komunikasi secara nyata dengan dengan masyarakat sekitar. Mahasiswa harus mampu menghadapi tantangan yang selama ini terbiasa dengan memegang gadget, maka mereka harus bisa berkomunikasi langsung dengan masyarakat. 

Collaboration artinya mahasiswa harus mampu menjalin kolaborasi dan kerjasama dengan masyarakat. Untuk menghadapi persoalan saat ini tidak mungkin kita tidak melakukan kerjasama dengan orang lain. 

Program pengabdian kepada masyarakat bersama antara STIT Ibnu Sina dan STIBADA merupakan bentuk nyata kolaborasi yang menjadi contoh bagi mahasiswa untuk bisa bekerja sama dengan masyarakat dalam membangun desa. 

Creativity artinya mahasiswa harus mampu berpikir kreatif memecahkan persoalan yang ada di masyarakat. Kehadiran mahasiswa di desa tersebut harusnya menjadi bagian dari pemecah masalah dan bukan sebaliknya menjadi masalah bagi masyarakat. 

Critical thinking artinya mahasiswa dituntut untuk berpikir kritis dalam melihat persoalan di desa tersebut dan mencari solusinya. Dalam hal ini ibu Lily menantang kepada para mahasiswa dari kedua lembaga untuk bisa meninggalkan jejak yang baik berupa keberadaan website atau media sosial untuk desa, yang saat ini belum dimiliki. 

Dengan bekal 4C tersebut, diharapkan anak-anak bisa menjadi generasi yang secara nyata dapat ikut membangun desa di tempat pengabdian mereka saat ini. Sambutan terakhir adalah dari Kepala desa Pandansari Ahmad Zainul Abidin, S.Ag. Dalam kesempatan tersebut kades  menyampaikan menerima dan menyambut baik kehadiran mahasiswa dan dosen dari STIT Ibnu Sina Malang dan STIBADA Surabaya.  

Kades mendukung dan mengharapkan agar mahasiswa dan dosen dari kedua lembaga bisa berkiprah lebih dari membangun fisik desa, yakni bisa ikut membangun mental dan ruhani yang juga dibutuhkan masyarakat untuk masa saat ini. 

Tema pengabdian kepada masyarakat yang ditetapkan saat ini menurut kepala desa akan sangat bermanfaat untuk percepatan pembangunan pedesaan karena keterlibatan kiprah dari semua lapisan masyakarat baik laki-laki maupun perempuan.

Acara selanjutnya ditutup dengan do’a dan sesi foto bersama dengan seluruh mahasiswa dan dosen. Program pengabdian kepada masyarakat ini merupakan implementasi dari MOU kerjasama antara STIT Ibnu Sina Malang dan STIBADA Surabaya dalam bidang Pengabdian Masyarakat. Program pengabdian kepada masyarakat ini akan dilaksanakan selama bulan Januari 2023, dengan fokus utama mewujudkan desa ramah perempuan dan peduli anak. (bn)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Program Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen Dan Mahasiswa STIT Ibnu Sina Malang Kolaborasi Dengan STIBADA Surabaya Siap Wujudkan Desa Ramah Perempua Dan Peduli Anak

Trending Now