Posyandu Literasi Desa Sidogiri, Balita Tenang Ibu Senan, Dewi Rodiyah istri Kades Sidogiri Ali Makki memberi PMT pada balita.
PASURUAN I JATIMSATUNEWS.COM: Riuh rendah suara anak balita tak henti meramaikan suasana balai desa Sidogiri kecamatan Kraton kabupaten Pasuruan, Rabu pagi tanggal 18 Januari 2023.
Berlangsung istimewa, Kegiatan rutin Posyandu tematik yang biasanya dilaksanakan pada tiap hari Rabu minggu ke-3 tiap bulannya kali ini sedikut berbeda. Mengusung tema stunting Sebagi tematik sehingga dinamakan Posyandu tematik karena ada tema yang diangkat untuk sharing pengetahuan dan pembelajaran bersama dari kader kepada ibu-ibu.
Sebanyak 17 ibu dan balita dijadwalkan mendapatkan imunisasi datang, juga beberapa balita stunting dan ibunya. Mereka dilayani 4 kader Posyandu dan seorang bidan desa. Tampak Ketua TP PKK desa Sidogiri Dewi Rodiyah turut menghadiri acara.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan antara lain penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan balita, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan penyuluhan atau edukasi kepada ibu-ibu mengenai stunting dan bahayanya.
Menurut Kemenkes RI, balita pendek atau stunting bisa diketahui bila seorang balita sudah diukur panjang atau tinggi badannya, lalu dibandingkan dengan standar, dan hasil pengukurannya ini berada pada kisaran di bawah normal.
Anak yang lahir dengan panjang kurang dari 48 cm dan bobot di bawah 2,5 kg berisiko tinggi mengalami stunting.
Pada Posyandu stunting kali ini, ibu-ibu juga diperkenalkan dengan PMT untuk balita yang mengalami kondisi stunting berikut cara pemberian makanannya. Susu formula dan jus buah merupakan beberapa alternatif asupan gizi pada balita sebagai usaha pencegahan stunting.
"Itu program nasional jadi pelaksanaannya dimonitor juga oleh Bapak Presiden karena program unggulan", ujar Ninik Tri Istanti, bidan desa Sidogiri.
Pencegahan stunting menjadi isu serius yang digalakkan dalam program pemerintah era Jokowi.
Stunting (kerdil) adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak balita akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.
Sementara dampak stunting dalam jangka panjang dapat menyebabkan postur tubuh yang tidak optimal saat dewasa (lebih pendek dibandingkan pada umumnya), meningkatnya risiko obesitas dan penyakit lainnya serta menurunnya kesehatan reproduksi.
Kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi serta rendahnya akses makanan bergizi merupakan beberapa penyebab stunting.
Kegiatan Posyandu stunting ini diharapkan dapat membuka wawasan pada masyarakat khususnya para ibu agat stunting dapat di tekan. Indonesia bisa kuat jika rakyatnya sehat.
Menariknya, di sela kegiatan Posyandu stunting kali ini, PKK desa turut mensosialisasikan literasi, menumbuhkan minat baca bagi ibu dan balita. Setumpuk buku disajikan, menjadi sebuah perhatian menarik bagi balita dan ibu. Anak-anak serius membolak balik halaman, membuat mereka tidak merengek rengek minta hal lain, terlihat senang. Ibu balita juga menjadi tenang dengan kondisi ini, tak lagi repot membuat anak tidak rewel. Cukup menemani mereka membaca.
"Sengaja kami bawakan buku untuk kampanye literasi. Agar masyarakat gemar membaca buku kembali," ungkap istri Kades Dewi Rodeyah. (Lee)