Gubernur Khofifah : Bukti Komitmen Jatim Wujudkan Swasembada Pangan Nasional, SURABAYA, 28 JANUARI 2023
SURABAYA |JATIMSATUNEWS.COM: Komitmen untuk mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan nasional terus dibuktikan Provinsi Jatim. Tidak hanya swasembada pangan di sektor pertanian, Jatim juga menjadi barometer nasional bagi komoditas pangan dari sektor peternakan.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2021, Jatim menduduki peringkat teratas dalam memberikan kontribusi terhadap populasi nasional sapi potong, sapi perah dan ayam petelur.
Rinciannya, sapi potong Jatim mencapai 4,9 juta ekor atau setara 27% dari populasi sapi potong Nasional. Sapi perah populasinya mencapai 305.000 ekor yang berkontribusi 52% terhadap populasi sapi perah Nasional.
"Alhamdulillah, Jatim terus konsisten membuktikan komitmen swasembada pangan nasional. Untuk populasi sapi potong dengan 4,9 juta ekor ini selisihnya sangat jauh dari provinsi di peringkat kedua sebanyak 1,8 juta ekor," ungkap Gubernur Khofifah.
Selain sapi perah dan sapi potong, populasi ayam petelur di Jatim mencapai 52,9 Juta ekor dan berkontribusi 28% terhadap populasi ayam petelur Nasional.
"Angka tersebut tentunya harus terus kita jaga kestabilannya. Jadi, selain memenuhi kebutuhan dalam provinsi, Jatim juga merupakan tumpuan bahan pangan bagi provinsi lain," lanjut Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (28/1).
Keberhasilan Jatim untuk mempertahankan kontribusi pangan nasional di sektor peternakan tersebut juga sejalan dengan berbagai langkah preventif utamanya penanganan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jatim.
Berdasarkan data dari http//siagapmk.id/ per 31 Desember 2022, dari 38 Kab/Kota di Jatim yang terserang PMK, 61% atau 23 daerah diantaranya dinyatakan telah bebas atau _Zero Reported Case_ PMK.
"Per 31 Desember 2022 kemarin, sudah ada 23 Kab/Kota se Jatim yang terkonfirmasi _Zero Reported Case_ PMK. Angka ini tentunya juga karena upaya percepatan Vaksinasi PMK yang terus kita kebut di seluruh Kab/Kota," jelas Khofifah.
"Capaian Vaksinasi PMK kita tercatat yang tertinggi di Indonesia, yaitu hampir 2,58 juta dosis," imbuh Gubernur perempuan pertama Jatim ini.
Masih dari sumber data yang sama, bahkan selisih capaian vaksinasi dengan provinsi peringkat kedua terpantau jauh, yaitu 1,32 juta dosis.
"Tidak hanya kepada Dinas Peternakan Jatim, saya sampaikan agar seluruh Dinas Peternakan di Level Kab/Kota juga terus menggencarkan vaksinasi PMK. Hal ini sebagai bentuk ikhtiar kita untuk terus menjaga kestabilan produksi peternakan di Jawa Timur bahkan nasional serta menjaga sumber ekonomi peternak tentunya," pungkasnya.
Sebagai informasi, untuk produksi daging Jatim menembus 613.200 ton yang berkontribusi 20% terhadap produksi daging nasional. Sedangkan produksi telurnya mencapai 573.184 ton atau 29% secara nasional. Dan produksi susu mencapai 545.526 ton atau setara 57% terhadap produksi susu nasional. (yra/ans)