MALANG I
JATIMSATUNEWS.COM: Harsa Nahawas (159) merupakan salah satu kelompok KKM Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang bertugas di Desa Sawahan Kecamatan Turen, berkolaborasi dengan Aradhana (160) mensukseskan acara Tariqah Yang berlokasi di Masjid Wali Songo Desa Sawahan pada hari Minggu 8 Januari 2023.
Tariqah ini merupakan acara rutin setiap satu bulan sekali di desa Kecamatan Turen, yang di gilir lokasinya di berbagai desa. Kebetulan untuk acara Tariqah pada bulan ini terlaksan di Desa Sawahan tempat kelompok KKM Harsa Nahawas bertugas.
Sehingga mahasiswa KKM dapat berpartisipasi aktif dalam acara tersebut.
Tariqah yang berlangung ini merupakan aliran tariqah Naqsyabandiyah yang di pelopori oleh jajaran pengurus Tariqah Naqsyabandiyah Kecamatan Turen. Aliran Tariqah ini merupakan salah satu tarekat sufi yang memiliki cukup banyak pengikut di indonesia. Naqsyabandiyah sendiri berasal dari kata ’Naqsyaband’ yang merupakan gelar pendirinya, Syah Naqsyaband. Sementara tambahan –yah, merupakan ya nisbah, yang berarti pengikut.
Sehingga makna Naqsyabandiyah berarti pengikut Syah Naqsyaband.
Setiap tarekat sufi, memiliki ritual dan aqidah tertentu, yang membedakan antara satu tarekat dengan tarekat lainnya. Tak terkecuali tarekat Naqsyabandiyah. Tarekat ini memiliki ritual khusus dalam peribadahan maupun aqidah yang membedakannya dengan tarekat lainnya.
Inti dari berlangusngnya acara ini merupakan usaha memperkuat ajaran Tariqah Naqsyabandiyah dan menjadi ajang memperkuat silaturahmi serta membangun peradaban yang baik (wikipedia.com)
Acara Tariqah ini dihadiri sebanyak sekitar 200 an orang dari berbagai desa dan kalangan, mengingat acara ini memang ditujukan kepada seluruh jamaah Tariqah Naqsyabandiyah se Kecamatan Turen. Darisinilah perlunya partisipasi dari mahasiswa/i dari KKM Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang untuk membantu mensuksesan acara yang Memiliki skala yang besar tersebut.
Acara Tariqah ini akan di mulai pada pukul 14.00. Namun sebelum acara dimulai, Mahasiswa KKM Kelompok Harsa Nahawas dan Aradhana sudah harus menyiapkan segala keperluan acara tersebut. Pembagian tugas pun dilakukan menjelang acara berlangsung. Mahasiswa yang berjumlah 15 orang fokus membersihkan lokasi acara tepatnya masjid Wali Songo Desa Sawahan, dimulai pada pukul 08.00-10.15. Sedangkan Mahasiswi yang berjumlah 19 orang membantu menyiapkan hidangan mulai dari makanan berat hingga jajanan, dari pukul 09.00-12.00. Setelah semua siap maka acara dapat berlangsung.
Acara diawali dengan pembacaan Shalawat pada pukul 13.45 hingga 14.32. Setelah semua yang ditunggu telah hadir maka acara dapat degan Istighosah bersama yang dipimpin oleh K.H. Mansur selaku pengurus Tariqah Naqsyabandiyah Desa Sawahan. Istighosah berlangsung hikmat hingga pukul 14.50.
Pada pukul 14.52 acara bernagjak ke agenda selanjutnya yaitu sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama disampaikan oleh K.H. Mansur. Kemudian sambutan yang kedua disampaikan oleh Ustadz Su’eb selaku Ketua Takmir Masjid Wali Songo. Setelah sambutan-sambutan, pada pukul 15.12 agenda dilanjutkan dengan pengumuman-pengumuman oleh Ketua takmir Masjid Wali Songo. Pengumuman dilakukan hingga datangnya waktu Shalat Ashar dan dilanjutkan dengan Shalat Ashar berjamaah.
Pada pukul 15.25 acara dilanjutkan dengan Mauidhoh Hasanah oleh K.H. Abdul Wahab, Beliau merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Muhsinin Al-maqbul yang didirikan oleh K.H.Ahmad Basori. Beliau banyak meluruskan terkait apa itu Tariqah, agar jamaah tidak salah dalam memaknai terkait apa itu Tariqah Naqstabandiyah.
Kemudian pada pukul 15.44 dilanjutkan untuk Mauidhoh hasanah yang kedua yang disampaikan oleh K.H. Mansur. Isi penjelasan beliau berfokus pada amalan dan cara berdzikir kepada Allah menurut ajaran Tariqah Naqsyabandiyah.
Pada pukul 16.06 acara dilanjutkan kesesi Penutup, berdzikir bersama dan Berdoa. Sesi ini di pimpin oleh K.H. Mansur, acara terakhir ini berjalan dengan sangat hikmat serta haru. Diiringi beberapa jamaah yang ikut menangis mengingat kebesaran Allah SWT. Sesi ini berakhir pada pukul 16.23 dan dilanjutkan makan bersama dan kembalinya jamaah Tariqah Naqsyabandiyah.
Setelah semua rangkaian acara berakhir, tepat pukul 17.00 mahasiswa/i KKM membantu untuk membersihkan lokasi acara dan mencuci alat-alat makan bekas pembagian konsumsi bersama.
Berikut adalah penuturan dari salah satu partisipan terkait acara ini,
“Acara berlangunsg sangat khitmat. Semua jamah terlihat sangat menghayati apa yang dikatakan oleh sang Kyai. Terutama saat kalimat Tauhid diucapkan dan ketika nama Allah SWT serta Nabi Muhammad SAW berkumandang dari sang kyai. Jamaah terlihat sangat meresapi kata-kata demi kata-kata yang diucapkan oleh sang Kyai. Semoga acara ini bisa berlangsung istiqomah dan tetap berjalan dengan khitmat kedepannya,” ucapnya