ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


Kepala BNPB: Tidak Ada Gading yang Tak Retak, Rakor II Percepatan Rehabrekons Bencana Cianjur 2022

Eko Rudianto
20 Januari 2023 | 06.29 WIB Last Updated 2023-01-19T23:39:29Z

Letnan Jendral Suharyanto Kepala BNPB
CIANJUR I JATIMSATUNEWS.COM: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali melaksanakan Rapat Koordinasi Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Rumah Terdampak Bencana Gempa Bumi Cianjur 5.6 SR 2022. Rapat yang dilaksanakan pada Kamis, 19 Januari 2023 tersebut dihadiri oleh seluruh unsur pemerintahan mulai Kepala desa, Bhabinkamtibmas, Bhabinsa, Camat, Aplikator, serta pemerintah daerah kabupaten Cianjur.

Rapat yang dipimpin langsung oleh Letnan Jendral Suharyanto Kepala BNPB,  H. Herman Suherman Bupati Cianjur, dan Deputi 4 Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB serta Deputi 3 Penanganan Darurat tersebut berlangsung selama 2 jam yang terdiri dari pemaparan terkait penanganan dan prosedur pemberian hunian tetap serta tanya jawab.

Sejauh ini, terdapat 2.722 Unit Rumah dari kurang lebih 69.000 telah dibersihkan dari puing-puing. Terdapat 77 Excavator (Alat Berat), 38 Dump Truck, 4 Bracker Excavator serta 2.584 Personil TNI diterjunkan untuk membantu masyarakat. 

Terdapat beberapa kendala yang ditemukan dilapangan di Rapat yang kedua ini, diantaranya kurangnya alat berat dan personil, dari sini sebenarnya masyarakat yang memiliki alat berat bisa disewakan, selanjutnya adalah tempat yang sulit untuk dijangkau/ diakses, administrasi. 

Sebagian besar kendala tersebut perlahan bisa diatasi, terbukti pada tahap 2 ini terdapat 25.061 Rumah terbangun dengan dana total Rp. 67.495.000.000 serta masih akan diajukan tahap 3 dengan target 44.867 Unit Rumah ke Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan anggaran 1,3 Triliun Rupiah. Pada bencana yang terjadi di kabupaten Cianjur ini terdapat kuranglebih 600 Rumah yang di Relokasi, sisanya adalah Eksitu. Rencananya Rumah Insitu yang dibangun secara seragam oleh kementerian PUPR ini diletakkan di Sinagalih. 

Sebagian besar pembangunan dilakukan oleh Pemerintah melalui BNPB dan melalui aplikator, ada 2 aplikator selama ini yaitu Domus & Rumbako, kepala BNPB mewanti-wanti kedua aplikator tersebut harus bekerja sesuai SOP dan kontrak yang berlaku, apabila mengecewakan akan tidak bisa masuk di Proyek kembali dikemudian hari. 

Diantara dinamika dalam penanganan pembangunan rumah tersebut masyarakat dan pemerintah harus melakukan komunikasi yang intensif, karena dengan komunikasi maka birokrasi akan terpotong.

"Sekat Birokrasi akan langsung putus, bila adanya komunikasi" Ujar Kepala BNPB. Rumah yang dibangun dengan kerusakan rusak berat akan dibangun dengan type 36 dengan anggaran 60 jt. Disamping itu Bupati Cianjur menyampaikan bahwa kerjasama adalah kunci dari penanganan bencana ini. "Mari kira kerjasama, sama-sama bekerja" Ungkap Herman Suherman. 

Lepas dari itu, Komandan Korem (Danrem) juga memberikan arahan terkait keamanan dalam kerja dilapangan, karena berdasarkan evaluasi dilapangan terkait insiden prajurit TNI yang meninggal saat giat pembersihan puing-puing karena tertimpa tembok bangunan. 

"Faktor keselamatan dan keamanan kerja harus diperhatikan dan jangan bosan-bosan untuk mengingatkan perihal ini" jelas Komandan Korem.

Pada tahap pertanyaan dan diskusi ada 3 penanya yang bertanya terkait teknis dilapangan, selanjutnya masyarakat berharap adanya kepastian terkait SK rumah. "Kami bukan membutuhkan kecepatan namun kepastian untuk menjawab pertanyaan warga dilapangan" Ungkap salah satu kepala desa di kecamatan Warungkondang.

Deputi 4 Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jarwansyah juga menyikapi terkait fasilitas infrastruktur yang tengah di diskusikan bersama BAPPEDA, LSM, BPBD, BNPB melalui forum Jitupasna. 

Pada penutup bupati Cianjur berharap saat ramadhan dan hari raya idul fitri minimal sebagian besar warganya sudah bisa kembali kerumah layak huni (Hunian Tetap) atau sebagian besar, serta kondisi pasokan logistik saat Bulan Suci Ramdhan.

"Saya tidak mau mendengarkan ada warga yang tidak memiliki logistik saat ramadhan, dan kita berusaha Hari Raya Idul Fitri semua sudah kembali ke rumahnya masing-masing, tidak lagi tinggal di tenda pengungsi" Ungkap H. Herman Suherman.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kepala BNPB: Tidak Ada Gading yang Tak Retak, Rakor II Percepatan Rehabrekons Bencana Cianjur 2022

Trending Now