Oleh : Fatmawati, Mahasiswa Prodi Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2020
Menongkrong di Cafetaria yang banyak digemari mahasiswa.
ARTIKEL I JATIMSATUNEWS.COM: Sekarang ini cara mahasiswa untuk bisa berinteraksi santai bersama kawan salah satunya yaitu dengan menongkrong. Menongkrong bagi beberapa mahasiswa mungkin bisa menjadi sebuah pemenuh kebutuhan saat mereka jenuh dengan menumpuknya tugas kuliah mereka, karena dengan kegiatan nongkrong mereka dapat mengobrol, bertukar pikiran dan bahkan menemukan ide baru.
Kegiatan nongkrong ini dapat dilakukan diberbagai tempat salah satunya coffee shop. Saat ini di Malang sendiri dapat dengan mudah menjumpai coffee shop di sekitar kampus-kampus. Aktivitas nongkrong ini biasanya dilakukan pada waktu sore atau malam hari oleh kalangan mahasiswa bahkan orag tua.
Masa sekarang, nongkrong untuk beberapa kalangan bisa dikatakan aktivitas wajib. Apalagi sekarang berada pada era teknologi yang dapat menghubungan informasi aktivitas kita melalui media sosial dengan sangat mudah dan cepat.
Anak muda khususnya mahasiswa sering kali mengupdate aktivitasnya terutama saat mereka berada di coffee shop baik sendiri atau pun beramai-ramai, mungkin agar dilihat produktif atau pun terlihat berkelas oleh sekitarnya. Disini mulailah banyak yang mengatakan bahwa aktivitas nongkrong bagi seorang mahasiswa sebagai gaya hidup.
Gaya hidup seperti seringnya menongkrong ini membuat mahasiswa lebih banyak melakukan aktivitas senang-senang dari pada aktivitas yang lebih produktif yang menyangkut kewaiban mereka sebagai mahasiswa.
Malang yang sering dikatakan sebagai kota pelajar dijadikan sebagai kesempatan bagi pelaku usaha coffee shop untuk meluaskan usahanya. Banyak kafe yang berlomba-lomba untuk mempercantik tempatnya agar terlihat estetik dan digemari para mahasiswa.
Bagi para penyuka kegiatan nongkrong ini, mereka membutuhkan sarana dan prasarana berupa tempat, kenyamanan yang ditawarkan, dan juga produk yang tersedia. Selain memiliki tempat yang nyaman untuk kegiatan nongkrong, kafe ini biasanya juga divasilitasi Wi-fi sehingga dengan mudah mengakses apapun di jejaring sosial. Salah satu daya tarik mahasiswa atau gen millenial saat ini adalah update status yang dimana harus menarik agar mendapat respon yang menarik pula oleh netizen.
Maka dari itu kegiatan menongkrong ini dijadikan sebagai kegiatan healing oleh para mahasiawa dari padatnya kegiatan di kampus.
Faktor-faktor yang menjadi latar belakang kegiatann nongkrong antara lain kecenderungan orang-orang sekarang yang selalu memanfaatkan kesempatan yang ada untuk berkumpul bersama atau social interaction dan pada akhirnya akan membentuk kelompok-kelompok dengan kepentingan yang sama.
Budaya nongkrong dapat dipahami tersendiri bagi setiap pelakunya. Ada yang menyebutkan nongkrong sebagai media penghibur diri dan berekspresi, dan ada pula sebagai sarana bersosialisasi. Penyebab anak muda nongkrong di salah satu kafe yaitu karena faktor kenyamanan dan kebutuhan emosional. Saat ini keberadaan kafe tidak lagi sekedar pemuas dahaga atau lapar.
Melainkan bagi sebagian anak muda, kafe merupakan sarana untuk membangun kehidupan sosialnya, baik itu nongkrong atau yang biasa disebut dengan meet up, bergaul ataupun sekedar mengaktualisasikan gaya hidupnya. Sebagian mahasiswa banyak menggunakan kafe sebagai tempat berkumpul dalam kegiatan penting seperti rapat kegiatan dan sebagainya.
Beberapa kalangan menganggap nongkrong lebih banyak memiliki dampak negatif karena membuang waktu produktif. Mulai dari situlah banyak yang menganggap bahwa nongkrong hanya sekedar ingin tenar dan hanya ingin membuat konten di media sosial. Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa nongkrong itu negatif karena dianggap membuang waktu dan uang yang sebenarnya dapat melakukan hal-hal yang lebih produktif lainya.
Ini cukup menghawatirkan karena mayoritas yang terdampak dikalangan mahasiswa yang seharusnya dapat mengatur waktu mereka dengan kuliah atau belajar tetapi terkadang tidak teratur. Jika selalu di lakukan kegatan menongkrong ini akan menimbulkan sifat konsumtif dan itu tidak akan baik bagi kita sebagai mahasiswa khususnya anak perantauan.
Disisi lain, nongkrong dianggap dapat memberikan ruang bercerita dan bertukar pikiran sebagaimana hakikat manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi sosial. Tidak dapat dipungkiri memang bahwa aktivitas nongkrong ini juga memiliki banyak dampak sosial yang positif. Kita dapat berkumpul dengan teman lama maupun orang baru dengan berbincang, bertukar pikiran maupun menambah relasi.
Saat kita sedang bosan dengan tugas kuliah kita pun disarankan untuk menyegarkan pikiran kita dengan nongkrong bersama teman. Saat mengerjakan tugas pun sebagian mahasiswa lebih senang berada di tempat baru yang lebih mengasyikkan dari pada selalu di tempat tinggal.
Maka di perlukan tempat baru agar tidak bosan dan lebih nyaman dalam mengerjakan tugas.
Sebagai mahasiswa sebaiknya kita dapat mengatur waktu kita agar berjalan seimbang antara kehidupan kuliah dan pemenuhan kehidupan pribadi sehingga tidak meninggalkan kewajiban yang seharusnya kita kerjakan. Menongkrong memang sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian mahasiswa khususnya para mahasiswa.
Sebagai seorang mahasiswa kita perlu mengatur manajemen konflik dan manajemen waktu kita agar berjalan seimbang dan tidak meninggalkan kewajiban kita dalam berkuliah. Budaya konsumtif saat kita berada di coffee shop pun juga perlu kita perhatikan agar dapat menghemat pengeluaran. Perlu juga kita berhati-hati saat nongkrong karena banyaknya orang yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan aktivitas nongkrong untuk hal kriminal.
Kita sebagai anak muda harus bijak dalam beraktivitas dan harus bertanggung jawab dengan apa yang akan kita lakukan. Menongkrong apa lagi dengan teman baru memang mengasyikkan tapi kita tidak akan pernah tau di kemudian hari jika hal buruk menimpa.
Sebaiknya kegiatan menongkrong yang sering dilakukan para mahasiswa lebih baik dikurangi, selain akan menjadikan kita konsumtif di malang sekarang ini kafe sangat banyak ditemui sehingga jika kita gunakan buat bersantai pun suasana tidak akan nyaman dan kondusif.